Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Batu Flower Garden" Spot Ciamik yang Menyegarkan Mata

23 Februari 2021   21:35 Diperbarui: 23 Februari 2021   21:54 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narsis (dok. Mawan Sidarta)
Narsis (dok. Mawan Sidarta)
Sebenarnya kalau solo traveling atau traveling dengan orang-orang dewasa akan lebih asik dengan berjalan kaki selain terasa sehat juga lebih menghemat biaya. Di gerbang masuk spot Batu Flower Garden, para pengunjung ditawari harga beragam spot wisata. Yang paling murah nih Rp. 25.000,- per orang. Setelah pikir-pikir, akhirnya kami pilih saja tiket masuk untuk spot yang paling murah he..he..he.. .  

Namanya juga Batu Flower Garden, sudah pasti sudut-sudut cantik spot itu didominasi oleh taman yang terdiri dari beraneka bunga dengan warna yang sangat indah dan pastinya menarik. Di sekitar taman terdapat ornamen-ornamen berupa jembatan, rumah dan bangunan artistik lainnya. Kami semua berfotoria sepuasnya. 

dok. Mawan Sidarta
dok. Mawan Sidarta
Antusiasme dan terlalu lama menikmati keindahan sudut-sudut ciamik di spot flower garden yang instagramable itu membuat kami lupa waktu bahwa hari semakin gelap. Ditambah lagi, sore itu hujan mulai turun meski tidak terlalu deras. Saat kami menuju lokasi Air Terjun Coban Rais, beberapa petugas menghalau kami. Para petugas itu mengatakan kalau kabut mulai turun dan anak-anak di bawah umur (bayi dan balita) dilarang memasuki area Air Terjun Coban Rais. Lagipula untuk bisa sampai ke lokasi air terjun masih cukup jauh. Dengan berjalan kaki sekitar 4-5 kilometer.

Yaa..kami semua hanya melongo dan nggak bisa berargumen apa-apa kecuali nggerundel dan rasa kecewa. Hikmahnya, ya begini ini kalau traveling melibatkan anak kecil atau balita memang harus ekstra hati-hati. Apalagi objek wisata yang dituju merupakan air terjun dengan treking yang cukup berat dan harus berjalan kaki terlebih dulu sejauh kurang lebih 5 kilometer untuk bisa sampai ke lokasi yang dituju.  

Sang merah putih berkibar (dok. Mawan Sidarta)
Sang merah putih berkibar (dok. Mawan Sidarta)
Pakaian (outfit) yang digunakan selama traveling juga harus sesuai dengan jenis objek wisata yang akan dikunjungi. Dan harus tahu waktu mengingat akibat buruk yang akan terjadi bila turun hujan, kabut dan medan dengan treking yang cukup berat (becek, terjal dan berliku). Namun semua itu terbayar setelah menikmati spot-spot ciamik flower garden yang cukup memesona.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun