Setan Kober, ya sebuah nama atau sebutan yang terdengar cukup sangar sekaligus mengerikan. Masih segar di ingatan, saya pernah mendengar nama ini ketika belajar sejarah di SMP. Guru saya kala itu menerangkan bahwa Setan Kober merupakan nama keris (pusaka) milik Arya Penangsang, seorang adipati Jipang (daerah di Jateng). Keris ini dibuat oleh Empu Supa Mandrangi, seorang ahli pembuat keris yang sakti mandraguna di era jelang keruntuhan Kerajaan Majapahit (di bawah kekuasaan Kerajaan Demak).
Sudah menjadi tradisi masyarakat di wilayah Jawa Tengah khususnya daerah keraton Jogja (Ngayogyakarta) dan Solo (Surakarta) kalau memberi gelar penghormatan kepada benda-benda pusaka warisan leluhur mereka termasuk keris dengan embel-embel kyai. Begitu pula dengan keris Setan Kober juga mereka sebut dengan Kyai Setan Kober.
Ketika terjadi prahara (perebutan kekuasaan) di Demak Bintoro, Arya Penangsang tewas oleh keris pusaka Kyai Sengkelat milik Sunan Kalijaga yang diwariskan kepada Jaka Tingkir alias Mas Karebet yang punya nama lain Adiwijaya atau Hadiwijaya sang penguasa Kerajaan Pajang.
Coba kita tinggalkan sejenak kisah sejarah prahara suksesi Kesultanan Demak Bintoro yang terjadi ratusan tahun silam itu.
Ternyata di kawasan Jalan Sukarno-Hatta (Suhat), Jatimulyo, Lowok Waru-Malang (Jatim) ada sebuah makanan unik yang menggunakan nama mirip dengan nama keris Setan Kober lho, yakni Kober Mi Setan nama kuliner itu. Lalu apakah benar kuliner mi itu memang ada hubungannya dengan nama keris pusaka yang melegenda itu?
Dari penerawangan ilmu gothak-gathuk-mathuk alias aji-aji pengawuran 😁😃he..he..he.. masih ada relevansinya. Kober Mi Setan atau Mi Setan Kober sebenarnya mi pedas yang tingkatan pedasnya tergantung jumlah lombok yang dijadikan bumbu saat pemesanan.
Pencantuman nama "setan"sepertinya memang sesuai untuk menggambarkan bahwa kuliner mi ini memang rasanya pedas.
Kata kober sendiri merupakan kependekan dari kelompok bermain. Berawal dari terbentuknya kelompok bermain pada sekitar tahun 2010 itu dimulailah bisnis mi pedas dengan memodifikasi mi khas Kota Malang.
Outlet kuliner Kober Mi Setan menawarkan banyak menu. Untuk mi pedas berlevel, terbagi menjadi mi angel, olahan mi ini cocok bagi penikmat yang tidak suka pedas. Mi setan, jenis mi ini biasanya dipesan oleh mereka yang suka pedas dan gurih. Sedangkan mi iblis untuk mereka yang suka rasa pedas dipadu manis dengan menambahkan kecap di dalam olahannya.
Daya tarik gerai Kober Mi Setan tidak hanya terletak pada sensasi rasa mi pedas berlevel melainkan juga dari beragam menu makanan pendamping seperti : dimsum, siomay, sushi, ceker dan lumpia.
Untuk dimsum, varian yang ditawarkan antara lain : dimsum siomay, udang keju, udang rambutan pao pandan, kaichat, lumpia udang, lumpia ayam dan galau. Varian sushi meliputi : California roll, vampire roll, monster roll, godzilla roll, sumomaki roll, shojin ryori maki roll, geisha roll, ebi tempura roll, rainbow roll, red dragon roll, mummy roll dan zombie roll.
Makanan pendamping mi pedas lainnya, seperti chicken katsu, chicken karage, tempura prawn, spicy chicken wings.
Selain beraneka minuman es dengan nama-nama hantu, pihak pengelola gerai mi yang banyak disukai kaum muda (pelajar, mahasiswa dan kelompok milenial) itu juga menyediakan beragam menu minuman, seperti : chocolate frappe, red velvet, irish frappe, cookies and cream, taro frappe, vanilla frappe, hazelnut frappe, original frappe, mocca frappe, caramel frappe, avocado frappe, green tea frappe, baby shake tea tarik, baby shake milo juga baby shake cappuccino.
Bahkan salah satu saudara kami sempat berujar "aku nek gak kober masak kadang yo pesen ae kober mi setan, wis murah lagian yo gak ribet " (saya kalau enggak sempat masak kadang tinggal pesan kober mi setan saja, harganya murah lagipula praktis).
Gerai Kober Mi Setan selain berada di Malang juga tersebar di daerah-daerah lain seperti : Surabaya, Gresik, Kediri, Lamongan, Jember dan puluhan daerah lain di Pulau Jawa, juga banyak outlet yang tersebar di Bali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H