Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengagumi dan Belajar dari Daya Juang "Joko Samudro"

27 Mei 2019   10:40 Diperbarui: 27 Mei 2019   10:56 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sunan Giri sebagai pejuang Islam yang sangat disegani  

Selain beberapa nama yang telah disematkan sebagai julukan Sunan Giri, beliau juga memiliki nama lain yaitu Maulana Ainul Yaqin. Nama itu diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada beliau yang memang sangat ahli dalam ilmu Fiqih Islam. Para santri Sunan Giri itu berasal dari berbagai penjuru tanah air. Bahkan kabarnya ada santri dari negara lain (mancanegara) yang berguru pada beliau.

Kisah tentang Sunan Giri itu juga tak lepas dari kelebihan (karomah) yang dimiliki beliau. Pernah pada kurun waktu tertentu beliau membuatkan sebuah wadah nasi yang dalam istilah Jawa disebut kendil. Anehnya nasi dalam kendil tadi tak pernah habis meski nasinya dimakan oleh para santri sunan yang jumlahnya banyak sekali. 

Juga kisah terjadinya Telaga Pegat sebagai tempat minum para santri Sunan Giri yang hingga kini masih bisa kita temukan tak jauh dari kompleks pusara keluarga Giri.

Sepeninggal Sunan Giri, kerajaan diperintah oleh para keturunan sunan yang gaya kepemimpinan dan masa kejayaannya tidak sama. Kompleks pusara keturunan Sunan Giri terletak sekitar 2 kilometer arah utara yang dikenal dengan kompleks makam Sunan Prapen.  

Bahan bacaan :

kompasiana.com/mawan.sidarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun