Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ketika Berkah Ramadan Mulai Merekah

19 Mei 2019   16:57 Diperbarui: 19 Mei 2019   17:06 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai bentuk suvenir karya Yiyin (dok.pri)

Masih di 10 hari kedua bulan suci Ramadan, tepatnya hari ke-14. Allah menjanjikan akan memberikan maghfirah kepada setiap hamba-hambanya yang ihlas menjalankan ibadah puasa.  

Setiap amalan atau perbuatan baik akan mendapatkan ganjaran berupa pahala berlipat-lipat. Maka dari itu setiap muslim sangat dianjurkan untuk berlomba-lomba mengerjakan amal kebajikan.

Banyak perbuatan baik yang bisa dikerjakan untuk mengisi bulan suci Ramadan agar penuh berkah dan pahala. Selain mengerjakan amalan-amalan yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW, untuk mengisi Ramadan bisa pula dengan berkreasi.

Mengisi Ramadan dengan berkreasi (dok.pri)
Mengisi Ramadan dengan berkreasi (dok.pri)
Ada seorang gadis belia di Gresik, Jawa Timur yang selain belajar di sekolah, beribadah puasa di bulan suci Ramadan, sang gadis tadi juga mengisi waktu luangnya dengan membuat kerajinan dari kain flanel.

Yiyin, demikian sapaan akrab sang gadis belia yang baru duduk di bangku kelas dua salah satu SMA negeri di Gresik itu. Ia juga tak menyangka kalau keisengannya berkreasi dengan kain flanel ternyata menuai berkah di bulan Ramadan ini.
"Awalnya saya hanya iseng, coba-coba bikin kerajinan flanel dari tutorial youtube sambil nunggu buka puasa Pak" ujar gadis berhijab kelahiran 16 tahun silam itu.

Dari keisengannya memraktekkan tutorial youtube itulah beberapa pesanan mulai berdatangan. Beberapa jenis kerajinan ala tutorial youtube seperti tutorial cara membuat bros, gantungan kunci, ikat rambut dan beberapa jenis suvenir lainnya berhasil ia praktekkan dan hasilnyapun lumayan bagus untuk ukuran pemula seperti Yiyin.  

"Order masih dari saudara sendiri sih Pak" lanjut Yiyin dengan santun. Kerajinan yang dibuat Yiyin dari bahan kain flanel itu ternyata mengundang perhatian beberapa saudaranya yang ada diluar Kota Gresik.  

https://youtu.be/0DZqAbXzbyU

Menurut pengakuannya, beberapa saudaranya yang ada di Cilacap (Jawa Tengah), Rawamangun (Jakarta) dan Malang (Jawa Timur) sudah mulai memesan suvenir flanel hasil kreasinya. Suvenir-suvenir tadi rencananya akan dibagikan sebagai pelengkap (hadiah) takjil untuk anak-anak di kampungnya.

Khusus untuk penjualan di luar Kota Gresik mau tak mau pembayarannya dilakukan dengan sistem transfer dan itu menuntut Yiyin sedikit atau banyak harus mengetahui teknologi keuangan atau istilah kekiniannya Finance Technology (Fintech).  

Meski belum mengerti betul mengenai seluk beluk fintech namun sementara ini ia mengaku bahwa transaksi finansial antar bank terasa lebih efektif dan efisien. Pengetahuannya tentang fintech ia dapatkan dari belajar sendiri lewat internet selain itu ia juga belajar dari pengalaman orang tuanya.

Ketika ditanya berapa omzet penjualan seharinya, ia malu menyebutkan nilai rupiahnya karena sementara ini ia hanya fokus mengisi Ramadan dengan berbagai kegiatan bermanfaat dan belum menekuni bisnis yang sesungguhnya.

"Nominalnya tidak begitu besar, lumayan Pak bisa buat jajan dan tambahan keperluan sekolah" terang gadis yang juga aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler sekolahnya itu.

Sebagian karya kerajinan dari flanel ia titipkan di toko-toko yang berada di sekitar tempat tinggalnya, sebagian lagi ia tawarkan secara online melalui grup-grup WA teman-temannya juga keluarganya.

Untuk sebuah suvenir dari flanel ia bandrol dengan harga sangat meriah yaitu antara 2000 sampai 3500 rupiah.  
"Tidak berat bagi kocek anak-anak" tukasnya. 

Kecuali pesanan berupa dompet, tas atau wadah HP harganya lebih mahal, bisa puluhan ribu rupiah. Untuk mengerjakan kerajinan tangan dari flanel itu Yiyin kadang ditemani oleh ibundanya. Berkat bimbingan sang ibulah berbagai macam suvenir berhasil ia ciptakan.  

"Saya mencoba daya kreasi saya sendiri dan sekarang tak tergantung tutorial youtube" tukasnya penuh optimis.  

Yiyin berharap untuk ke depannya aktivitas bisnis dadakan Ramadannya itu berkembang menjadi sebuah bentuk usaha dengan produksi dan omzet yang lebih memadai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun