Ketika ditanya berapa omzet penjualan seharinya, ia malu menyebutkan nilai rupiahnya karena sementara ini ia hanya fokus mengisi Ramadan dengan berbagai kegiatan bermanfaat dan belum menekuni bisnis yang sesungguhnya.
"Nominalnya tidak begitu besar, lumayan Pak bisa buat jajan dan tambahan keperluan sekolah" terang gadis yang juga aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler sekolahnya itu.
Sebagian karya kerajinan dari flanel ia titipkan di toko-toko yang berada di sekitar tempat tinggalnya, sebagian lagi ia tawarkan secara online melalui grup-grup WA teman-temannya juga keluarganya.
Untuk sebuah suvenir dari flanel ia bandrol dengan harga sangat meriah yaitu antara 2000 sampai 3500 rupiah. Â
"Tidak berat bagi kocek anak-anak" tukasnya.Â
Kecuali pesanan berupa dompet, tas atau wadah HP harganya lebih mahal, bisa puluhan ribu rupiah. Untuk mengerjakan kerajinan tangan dari flanel itu Yiyin kadang ditemani oleh ibundanya. Berkat bimbingan sang ibulah berbagai macam suvenir berhasil ia ciptakan. Â
"Saya mencoba daya kreasi saya sendiri dan sekarang tak tergantung tutorial youtube" tukasnya penuh optimis. Â
Yiyin berharap untuk ke depannya aktivitas bisnis dadakan Ramadannya itu berkembang menjadi sebuah bentuk usaha dengan produksi dan omzet yang lebih memadai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H