Bagi permukiman yang warganya kurang kreatif (malas memilah-milah) maka sampah rumah tangga sangat tergantung dari petugas (tukang) angkut sampah. Ketika tukang dan truk pengangkut sampah tidak melakukan kegiatan rutinnya karena petugas sakit, truk rusak atau karena hal lain maka sampah dapurpun menjadi menumpuk di tong-tong (bak-bak) sampah bahkan meluber menimbulkan bau kurang sedap yang akhirnya mengundang perhatian tikus atau lalat.
Petugas angkut sampah rumah tangga lengkap dengan kendaraan truknya tentu diperlukan kesigapannya dan secara teratur mengangkuti sampah-sampah warga agar sampah tidak menumpuk, sebab bila telat mengangkut, tumpukan sampah tadi dikhawatirkan akan menjadi pemandangan yang kurang sedap dipandang mata.Â
Ajakan atau kampanye agar warga masyarakat tidak membuang sampah sembarangan jangan hanya slogan semata. Harusnya menjadi kesadaran kita bersama. Sudah menjadi tugas dan kewajiban petugas angkut sampah untuk secara rutin mengangkuti sampah-sampah dari rumah ke rumah namun masalah kebersihan lingkungan tetap menjadi tanggung jawab bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H