Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Rujak Uleg, Kuliner Unik yang Menjadi "Magnet" Wisatawan

2 November 2018   21:58 Diperbarui: 3 November 2018   17:34 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ditambahkan petis dan air secukupnya (dok.pri)

Menikmati sajian rujak uleg kurang afdol tanpa ditemani minuman yang segar pula. Zaman para orang tua kami dulu, minuman yang pas sebagai teman rujak uleg justru bukan es yang dingin dan menyegarkan itu melainkan kolak. Tak heran bila kala itu setiap ada warung penjual rujak uleg biasanya si penjualnya juga sudah siap dengan kolaknya yang menggugah selera.

Seiring dengan perkembangan zaman, kini minuman pendamping rujak uleg sudah bukan kolak lagi. Bila Anda berkesempatan berburu kuliner rujak uleg di Pasar Blauran Surabaya, bukan kolak yang Anda temukan di sana melainkan es campur, es blewah atau yang lebih simpel lagi yakni es cao yang mak nyeess. 

Festival Rujak Uleg yang digelar setiap tahun menjadi daya tarik wisata 

Peserta festival rujak uleg (dok.pri)
Peserta festival rujak uleg (dok.pri)
Bumbu rujak uleg bila diamati memang kelihatan njelehi alias nggilani (menjijikkan). Bahkan ada seseorang yang mengatakan (maaf) mirip ble'tokan (lumpur comberan) itu karena pengaruh penggunaan petis yang berwarna hitam.

Meski sempat dianggap njelei karena warna bumbunya yang mirip lumpur comberan namun rujak uleg masih tetap spesial bagi para penikmatnya. Saking spesialnya nih sampai diabadikan menjadi lirik lagu berbahasa Jawa. Penggalan syair lagunya kira-kira berikut ini : 

Bahan-bahan rujak uleg (dok.pri)
Bahan-bahan rujak uleg (dok.pri)
Rujak uleg... rujake wong atine judeg

Delag-deleg sirah mumet pikiran sumpek ..(4)

(Rujak uleg...rujaknya orang yang hati (pikiran) nya sedang buntu / nggak tahu jalan keluar. Bengong kepala pusing pikiran gelisah, red)

Entah siapa nama penulis lagu rujak uleg ini dan sejak kapan mulai diciptakan. Apa alasan penciptanya menulis lagu yang mengait-ngaitkan dengan rujak uleg itu, saya sendiri juga belum tahu persisnya. Apa lirik lagu itu sekedar lelucon yang tak berdasar atau istilah Jawanya Gothak gathuk mathuk. 

Sepertinya kalau mengonsumsi rujak uleg dengan bumbu sedikit pedas memang menyebabkan mata yang tadinya ngantuk menjadi terbelalak. Yang tadinya terkena flu ringan seperti batuk dan hidung tersumbat setelah mengonsumsi rujak uleg berbumbu sedikit pedas maka batuknya menjadi reda dan bernafaspun dengan lega karena hidungnya menjadi plong, tidak tersumbat lagi. Masih tidak percaya? Coba buktikan sendiri sensasi kuliner rujak uleg itu.

Namun harus diakui di antara beberapa makanan tradisional yang ada di Surabaya seperti semanggi, lontong mie, lontong balap, lontong kupang, rawon dan rujak uleg (cingur), hanya kuliner rujak uleg sajalah yang sementara ini diangkat oleh pemerintah kota (pemkot) Surabaya untuk dijadikan ajang festival tahunan yang dinamakan Festival Rujak Uleg. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun