Menurut Mbah Gono untuk musim tanam mendatang selain padi (gogo) ia juga membudidayakan tanaman kunir. Nah di lahan yang dibuat lebih tinggi itulah nantinya akan ditanami kunir.
Seperti yang dilakukan Mbah Gono atau sebagian petani Driyorejo lainnya, Pak Muslim demikian sapaan akrab Muslimin juga mengolah lahannya menggunakan linggis dengan cara mendongkeli bongkahan-bongkahan tanah kering agar nantinya menjadi gembur bila terguyur hujan.Â
Ia membuat saluran air (selokan) persis di samping bagian lahan yang ditinggikan. Menurut pengakuannya, untuk mengantisipasi musim hujan mendatang ia sudah siap dengan benih jagung berkualitas bagus.
Kemarau panjang tak pelak menjadikan sebagian petani Desa Driyorejo menjerit karena lahannya mengalami kekeringan. Namun bagi sebagian warga desa lainnya terutama dari kalangan anak-anak, lahan yang kerap terendam air bila musim hujan itu kini menjadi kering kerontang. Lahanpun bisa menjadi tempat bermain yang menyenangkan. Ingin bermain bola atau adu burung merpati juga bisa di lahan yang kekeringan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H