Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Lahan Kering, Antara Kiat Petani dan Ajang Bermain Anak-anak

27 Oktober 2018   16:28 Diperbarui: 27 Oktober 2018   16:38 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meninggikan lahan agar tidak terendam banjir (dok.pri)

Menurut Mbah Gono untuk musim tanam mendatang selain padi (gogo) ia juga membudidayakan tanaman kunir. Nah di lahan yang dibuat lebih tinggi itulah nantinya akan ditanami kunir.

Membuat saluran air sebagai antisipasi datangnya musim hujan mendatang (dok.pri)
Membuat saluran air sebagai antisipasi datangnya musim hujan mendatang (dok.pri)
Sementara di sebelah Utara, tak jauh dari lahan yang digarap Mbah Gono terlihat seorang petani paruh baya yang sedang tekun bekerja, beliau adalah Pak Muslimin (54 tahun) yang masih bertetangga dengan Mbah Gono. 

Seperti yang dilakukan Mbah Gono atau sebagian petani Driyorejo lainnya, Pak Muslim demikian sapaan akrab Muslimin juga mengolah lahannya menggunakan linggis dengan cara mendongkeli bongkahan-bongkahan tanah kering agar nantinya menjadi gembur bila terguyur hujan. 

Ia membuat saluran air (selokan) persis di samping bagian lahan yang ditinggikan. Menurut pengakuannya, untuk mengantisipasi musim hujan mendatang ia sudah siap dengan benih jagung berkualitas bagus.

Lahan yang kering korantang sebagai ajang bermain anak-anak (dok.pri)
Lahan yang kering korantang sebagai ajang bermain anak-anak (dok.pri)
Masih di kawasan Driyorejo, Gresik. Berada agak jauh dari lahan kedua petani tadi, terhampar lahan yang sebenarnya hampir selalu terendam air bila musim hujan tiba. Pernah terlihat beberapa petani desa mencoba mengolah lahan tadi namun belum sempat para petani memanen padi, lahannya keburu terendam banjir karena sungai di dekat lahan tadi mengalami pendangkalan. 

Kemarau panjang tak pelak menjadikan sebagian petani Desa Driyorejo menjerit karena lahannya mengalami kekeringan. Namun bagi sebagian warga desa lainnya terutama dari kalangan anak-anak, lahan yang kerap terendam air bila musim hujan itu kini menjadi kering kerontang. Lahanpun bisa menjadi tempat bermain yang menyenangkan. Ingin bermain bola atau adu burung merpati juga bisa di lahan yang kekeringan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun