Para pejuang Surabaya tadi, ada sebagian yang berhasil menapaki karir hingga periode paska pemerintahan Sukarno (era orde baru).Â
Begitu pula dengan Roeslan Abdulgani yang dikenal sangat dekat dengan Bung Karno semasa revolusi 45 ternyata jasadnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.
Dua tokoh penting aksi heroik 10 November 1945 yakni Dul Arnowo dan Haryo Kecik jasadnya dimakamkan di kompleks Makam Pahlawan 10 Nopember, Jalan Mayjen Sungkono Surabaya.
Paska revolusi 10 November di Surabaya, Dul Arnowo diangkat menjadi walikota Surabaya. Beliau juga pernah menjabat sebagai rektor pertama Universitas Brawijaya Malang.
Sedangkan Haryo Kecik setelah berjuang untuk Surabaya tetap berkarir di dunia ketentaraan. Sebelum akhir hayatnya beliau berpangkat Mayor Jenderal.
Di kompleks Taman Makam Pahlawan Sepuluh Nopember pula jasad dua orang mantan Walikota Surabaya yaitu Sunarto Sumoprawiro dan Muhadji Widjaja dimakamkan.
Seperti taman makam pahlawan di kota-kota besar Indonesia lainnya, Taman Makam Pahlawan 10 Nopember Surabaya juga terawat dengan sangat baik.
Sebelum masuk ke dalam area makam, terlebih dulu disambut gerbang gapura belah berukuran besar. Pepohonan rindang yang sengaja ditumbuh-kembangkan di area makam bukan saja memercantik kompleks makam namun juga menciptakan suasana teduh. Suasana kompleks makam bertambah indah dan segar berkat taman bunga yang terawat dengan sangat baik.
Di sebelah kiri jalan masuk utama terdapat gedung perpustakaan dan museum yang kabarnya sudah tidak difungsikan lagi. Tak jauh dari gedung perpustakaan, pengunjung atau peziarah akan menemukan prasasti yang berisi nama-nama pahlawan yang dikebumikan di kompleks Taman Makam Pahlawan Sepuluh Nopember Surabaya itu.