Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengenang Kembali Jasa Para Pahlawan di Taman Makam Pahlawan 10 Nopember Surabaya

9 Oktober 2018   08:13 Diperbarui: 9 Oktober 2018   08:14 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dilengkapi museum dan perpustakaan (dok.pri)

Para pejuang Surabaya tadi, ada sebagian yang berhasil menapaki karir hingga periode paska pemerintahan Sukarno (era orde baru). 

Taman bunga menciptakan suasana segar (dok.pri)
Taman bunga menciptakan suasana segar (dok.pri)
Sutomo (bukan dr. Sutomo) yang akrab disapa Bung Tomo sebagai pembakar semangat juang Arek-arek Suroboyo dalam perang 10 November 1945 ternyata tidak dikebumikan di kompleks Taman Makam Pahlawan 10 Nopember, Jalan Mayjen Sungkono Surabaya melainkan di kompleks pemakaman umum Ngagel Surabaya. 

Begitu pula dengan Roeslan Abdulgani yang dikenal sangat dekat dengan Bung Karno semasa revolusi 45 ternyata jasadnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.

Dua tokoh penting aksi heroik 10 November 1945 yakni Dul Arnowo dan Haryo Kecik jasadnya dimakamkan di kompleks Makam Pahlawan 10 Nopember, Jalan Mayjen Sungkono Surabaya.

Paska revolusi 10 November di Surabaya, Dul Arnowo diangkat menjadi walikota Surabaya. Beliau juga pernah menjabat sebagai rektor pertama Universitas Brawijaya Malang.

Sedangkan Haryo Kecik setelah berjuang untuk Surabaya tetap berkarir di dunia ketentaraan. Sebelum akhir hayatnya beliau berpangkat Mayor Jenderal.

Di kompleks Taman Makam Pahlawan Sepuluh Nopember pula jasad dua orang mantan Walikota Surabaya yaitu Sunarto Sumoprawiro dan Muhadji Widjaja dimakamkan.

Seperti taman makam pahlawan di kota-kota besar Indonesia lainnya, Taman Makam Pahlawan 10 Nopember Surabaya juga terawat dengan sangat baik.

Sebelum masuk ke dalam area makam, terlebih dulu disambut gerbang gapura belah berukuran besar. Pepohonan rindang yang sengaja ditumbuh-kembangkan di area makam bukan saja memercantik kompleks makam namun juga menciptakan suasana teduh. Suasana kompleks makam bertambah indah dan segar berkat taman bunga yang terawat dengan sangat baik.

Di sebelah kiri jalan masuk utama terdapat gedung perpustakaan dan museum yang kabarnya sudah tidak difungsikan lagi. Tak jauh dari gedung perpustakaan, pengunjung atau peziarah akan menemukan prasasti yang berisi nama-nama pahlawan yang dikebumikan di kompleks Taman Makam Pahlawan Sepuluh Nopember Surabaya itu.

Berswafoto (dok.pri)
Berswafoto (dok.pri)
Kadang, Taman Makam Pahlawan Sepuluh Nopember itu terlewatkan begitu saja ketika kita melintas di Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, pikir kita apalah arti sebuah pekuburan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun