Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kangen Melihat Bemo? Yuk Datangi Museum Surabaya!

28 Agustus 2018   16:29 Diperbarui: 29 Agustus 2018   07:31 1878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Siola tempat Museum Surabaya berada (dok.pri)

Angguna (dok.pri)
Angguna (dok.pri)
Gambar (sketsa) wajah komponis lagu Indonesia Raya yakni WR. Supratman yang pernah hidup di Surabaya dan sempat menghuni sel Kalisosok termasuk koleksi yang dipamerkan dalam museum lengkap dengan keterangannya.

Foto-foto walikota Surabaya mulai dari yang pertama sampai dengan Tri Rismaharini juga dipajang.

Gratis dan buka sampai jam sembilan malam (dok.pri)
Gratis dan buka sampai jam sembilan malam (dok.pri)
Museum Surabaya memang berani tampil beda. Pengelola di sana mencoba menampilkan koleksi-koleksi unik yang mungkin tak berhubungan secara langsung dengan cikal-bakal atau sejarah berdirinya kota berlambang ikan hiu (sura) dan buaya (baya) itu. 

Koleksi itu antara lain berupa pakaian petugas pemadam kebakaran, hidrant, helm pengaman dan pemadam api.

Beberapa waktu lalu, unit mobil pemadam kebakaran (damkar) yang pernah digunakan oleh pemkot Surabaya sempat dipamerkan dan ditempatkan di luar gedung namun kini sudah ditarik lagi, entah ditempatkan di mana.

Patung berbusana Cak dan Ning Surabaya (dok.pri)
Patung berbusana Cak dan Ning Surabaya (dok.pri)
Koleksi Museum Surabaya lainnya berupa alat-alat dunia kedokteran seperti : peralatan (bed) untuk melahirkan, mesin foto rongent (sinar X), kursi dan peralatan cabut gigi, kasur pasien, peralatan operasi, autoklaf; brankas; mesin ketik kuno dan alat hitung; miniatur kapal; macam-macam theodolite; patung wayang orang, wayang potehi dan masih banyak lagi koleksi lainnya.

Patung berbusana wayang orang dan wayang potehi (dok.pri)
Patung berbusana wayang orang dan wayang potehi (dok.pri)
Mungkin bagi warga Surabaya dan sekitarnya yang ingin melihat langsung wujud (penampakan) moda transportasi yang pernah digunakan di wilayah Surabaya puluhan tahun silam bisa saja mendatangi Museum Surabaya. 

Selain tidak dikenakan tiket masuk, pengunjung bisa melihat langsung bemo (roda tiga), angguna (angkutan serba guna) dan helicak (bajaj).

Becak siang dan becak malam yang hingga kini masih digunakan di sebagian kawasan di Surabaya juga dipamerkan di Museum Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun