Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Asyiknya Plesir ke Tugu Pahlawan Surabaya di Minggu Pagi

4 Juli 2018   22:20 Diperbarui: 6 Juli 2018   04:35 4630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapangan rumput Tugu Pahlawan Surabaya (Dokumentasi Pribadi)

Minggu pagi adalah saat yang tepat bagi para keluarga di Indonesia untuk melakukan refreshing setelah di hari-hari sebelumnya penat oleh berbagai aktivitas yang membosankan, apakah itu kegiatan sekolah (perkuliahan) atau bekerja.

Di beberapa ruas jalan utama yang ada di sebagian kota besar Indonesia pada hari Minggu itu kerap kali digelar acara Car Free Day (CFD). 

Di Surabaya misalnya, CFD berlangsung di sebagian ruas Jalan Raya Darmo, kawasan Taman Bungkul dan kawasan Jalan Pahlawan Surabaya.

Nah, bagi Anda yang kebetulan berkesempatan mengisi hari Minggu di Surabaya, dua tempat yang saya sebut di atas tadi bisa Anda datangi. 

Minggu pagi asyiknya plesir ke Tugu Pahlawan 

Pada Minggu pagi kawasan Tugu Pahlawan Surabaya sampai sepanjang Jalan Indrapura, depan gedung kantor DPRD Jatim dan Masjid Kemayoran penuh sesak dengan lapak-lapak para pedagang pasar kaget. Beraneka barang ditawarkan di sepanjang jalan itu.

Setelah puas berburu barang kebutuhan di keramaian pasar kaget Tugu Pahlawan Surabaya, jangan sampai terlewatkan mengunjungi monumen Tugu Pahlawan yang juga jadi landmarknya kota buaya Surabaya.

Inilah Tugu Pahlawan itu (Dokumentasi Pribadi)
Inilah Tugu Pahlawan itu (Dokumentasi Pribadi)
Minggu pagi halaman Tugu Pahlawan Surabaya biasanya sangat ramai oleh para pengunjung baik yang warga asli Surabaya maupun warga dari daerah sekitar Surabaya seperti Gresik dan Sidoarjo. Di sekitar kawasan itu banyak kita temukan lapak-lapak penjual makanan dan minuman.

Monumen Tugu Pahlawan berada di suatu tanah lapang yang cukup luas. Kabarnya sih luasnya kira-kita 2,5 hektar. Kawasan di mana monumen berada bernama Alun-alun Contong.

Patung proklamator kemerdekaan RI (Dokumentasi Pribadi)
Patung proklamator kemerdekaan RI (Dokumentasi Pribadi)
Saat memasuki lokasi Monumen Tugu Pahlawan, para pengunjung disambut oleh dua patung berukuran besar dari presiden dan wakil presiden pertama Negara Republik Indonesia yang sekaligus tokoh proklamator kemerdekaan Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.

Kedua patung pendiri bangsa itu berdiri di dekat puing-puing gedung Pengadilan Tinggi zaman kolonial Belanda di Surabaya.

Lapangan rumput Tugu Pahlawan Surabaya (Dokumentasi Pribadi)
Lapangan rumput Tugu Pahlawan Surabaya (Dokumentasi Pribadi)
Sebagai sebuah lapangan rumput yang cukup luas dan terawat dengan sangat baik tentu menjadi magnet tersendiri bagi para pengunjung lokal maupun luar daerah Surabaya. 

Para pengunjung terutama anak-anak dan kaum remaja, tampak antusias meluapkan kegembiraan mereka di tengah lapangan dengan berlarian ke sana kemari atau berolah raga seperti bermain bola sekenanya.

Sementara itu di sekeliling lapangan rumput tumbuh pepohonan yang bukan saja rindang meneduhkan namun juga termasuk pohon yang langka dan dilindungi. 

Tanaman hias dalam taman bertrap (Dokumentasi Pribadi)
Tanaman hias dalam taman bertrap (Dokumentasi Pribadi)
Selain pepohonan yang menghasilkan udara segar, pengelola monumen juga membangun taman bunga yang indah yang di tempatkan pada bangunan bertrap mirip tempat duduk di sebuah stadion. 

Di sekeliling lapangan rumput juga terdapat trotoar lengkap dengan tempat duduk dan teras payonnya. Tak ubahnya alun-alun dengan berbagai bangunan lain yang ada di dalamnya.

Asyik jalan santai di trotoar Tugu Pahlawan Surabaya (Dokumentasi Pribadi)
Asyik jalan santai di trotoar Tugu Pahlawan Surabaya (Dokumentasi Pribadi)
Pengunjung bisa berjoging ria di sekeliling halaman monumen, duduk santai di lantai trotoar yang bersih sambil bercengkrama dengan anggota keluarga atau teman.

Bermain prosotan di bagian dasar Tugu Pahlawan Surabaya (Dokumentasi Pribadi)
Bermain prosotan di bagian dasar Tugu Pahlawan Surabaya (Dokumentasi Pribadi)
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Sementara itu di bagian dasar bangunan Tugu Pahlawan terlihat anak-anak kecil sedang bermain prosotan dengan ditemani orang tua mereka. 

Selain alun-alun (lapangan rumput), taman bunga, trotoar dan patung kedua proklamator kemerdekaan RI, di dalam area Tugu Pahlawan juga terdapat makam pahlawan tak dikenal yang gugur saat peristiwa 10 November 1945. 

Makam massal pahlawan tak dikenal (Dokumentasi Pribadi)
Makam massal pahlawan tak dikenal (Dokumentasi Pribadi)
Para pahlawan tak dikenal itu dimakamkan secara massal dalam sebuah liang Lahat. Di bagian atas makam pahlawan tak dikenal itu berdiri 3 patung yang menggambarkan gigihnya para pejuang Surabaya dalam menghadapi tentara sekutu.

Sejak tahun 2000 di kompleks monumen Tugu Pahlawan Surabaya juga berdiri Museum Sepuluh Nopember yang diresmikan penggunaannya oleh almarhum KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur) sebagai presiden RI kala itu.

Tentang Tugu Pahlawan Surabaya 

Tugu Pahlawan didirikan untuk mengenang kembali kisah kepahlawanan Arek-arek Suroboyo yang gugur dalam berjuang melawan tentara Inggris dan sekutunya.

Menurut catatan sejarah, ada dua pendapat mengenai siapa yang menjadi pemrakarsa, sekaligus arsitek monumen Tugu Pahlawan Surabaya. 

Menurut Gatot Barnowo, Tugu Pahlawan dibangun atas prakarsa Doel Arnowo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Daerah Kota Besar Surabaya. Kemudian beliau menunjuk Ir. Tan sebagai arsiteknya, yang selanjutnya diajukan kepada Presiden Soekarno.

Sedangkan menurut Ir. Soendjasmono, pemrakarsa monumen ini adalah Ir. Soekarno sendiri. Ide ini mendapat perhatian khusus dari Doel Arnowo, Walikota Surabaya kala itu. Untuk perencanaan dan gambarnya selanjutnya diserahkan kepada Ir. R. Soeratmoko.

Data Tugu Pahlawan Surabaya (Dokumentasi Pribadi)
Data Tugu Pahlawan Surabaya (Dokumentasi Pribadi)
Tinggi Tugu Pahlawan 45 yard atau 41,15 meter. Berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan sebanyak 10 lengkungan yang terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan lengkungan mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945.

Monumen Tugu Pahlawan dibangun selama sepuluh bulan dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 November 1952.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun