Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Meski Lebaran Padat Acara, Jangan Lupakan Silaturrahim

14 Juni 2018   21:07 Diperbarui: 14 Juni 2018   21:21 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ziarah Makam Orang Tua atau Leluhur

Bukan hanya pasar, mal, stasiun dan terminal yang penuh dengan orang di saat lebaran. Kompleks pemakaman (kuburan) juga ramai diziarahi orang. 

Sebelum menjalankan puasa Ramadan orang-orang itu menziarahi makam orang tua atau para leluhurnya. Saat menjelang hari raya atau bahkan saat hari H nya mereka juga menziarahi kembali pusara orang tua atau anggota keluarga lainnya.

Memanfaatkan momen lebaran dengan menziarahi pusara keluarga (dok.pri)
Memanfaatkan momen lebaran dengan menziarahi pusara keluarga (dok.pri)
Menziarahi pusara orang tua, anggota keluarga lainnya atau para leluhur bisa dilakukan kapan saja tidak harus menunggu saat lebaran tiba.

Ziarah makam hakekatnya adalah memohonkan ampunan kepada Allah atas semua dosa almarhum atau almarhumah kedua orang tua atau anggota keluarga lainnya agar mereka mendapatkan tempat terbaik di sisiNya.

Kunjung Mengunjungi (Unjung-Unjung)

Saling mengunjungi atau istilah Jawanya unjung-unjung juga menjadi tradisi yang tak lepas dari momen lebaran. Seperti halnya saling memaafkan dan ziarah kubur, unjung-unjung juga bisa dilakukan kapan saja.

Saling mengunjungi menjadi sarana menyambung kembali tali silaturrahim (hubungan persaudaraan) antar anggota keluarga. 

Mungkin saja hubungan persaudaraan menjadi renggang atau bahkan kurang harmonis gegara jarak yang memisahkan para anggota keluarga atau hubungan yang selama ini memang kurang terbina dengan baik maka lebaran akan menjadi momen yang tepat untuk merekatkan kembali tali silaturrahim yang renggang itu.

Saling memaafkan terus terima salam tempel (dok.pri)
Saling memaafkan terus terima salam tempel (dok.pri)
Setelah berkumpul bersama anggota keluarga tercinta biasanya kesempatan yang ada dimanfaatkan untuk saling bermaaf-maafan sehingga meredakan ketidakharmonisan atau ketegangan yang mungkin saja terjadi.

Kebiasaan unjung-unjung tak bisa dilepaskan dari kue-kue lebaran dan makanan khas lebaran. Mereka yang unjung biasanya dijamu dengan kue, ketupat sayur atau minuman yang sudah disiapkan di atas meja. Tradisi ini terasa lain bila dibandingkan dengan hari-hari biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun