Ziarah Makam Orang Tua atau Leluhur
Bukan hanya pasar, mal, stasiun dan terminal yang penuh dengan orang di saat lebaran. Kompleks pemakaman (kuburan) juga ramai diziarahi orang.Â
Sebelum menjalankan puasa Ramadan orang-orang itu menziarahi makam orang tua atau para leluhurnya. Saat menjelang hari raya atau bahkan saat hari H nya mereka juga menziarahi kembali pusara orang tua atau anggota keluarga lainnya.
Ziarah makam hakekatnya adalah memohonkan ampunan kepada Allah atas semua dosa almarhum atau almarhumah kedua orang tua atau anggota keluarga lainnya agar mereka mendapatkan tempat terbaik di sisiNya.
Kunjung Mengunjungi (Unjung-Unjung)
Saling mengunjungi atau istilah Jawanya unjung-unjung juga menjadi tradisi yang tak lepas dari momen lebaran. Seperti halnya saling memaafkan dan ziarah kubur, unjung-unjung juga bisa dilakukan kapan saja.
Saling mengunjungi menjadi sarana menyambung kembali tali silaturrahim (hubungan persaudaraan) antar anggota keluarga.Â
Mungkin saja hubungan persaudaraan menjadi renggang atau bahkan kurang harmonis gegara jarak yang memisahkan para anggota keluarga atau hubungan yang selama ini memang kurang terbina dengan baik maka lebaran akan menjadi momen yang tepat untuk merekatkan kembali tali silaturrahim yang renggang itu.
Kebiasaan unjung-unjung tak bisa dilepaskan dari kue-kue lebaran dan makanan khas lebaran. Mereka yang unjung biasanya dijamu dengan kue, ketupat sayur atau minuman yang sudah disiapkan di atas meja. Tradisi ini terasa lain bila dibandingkan dengan hari-hari biasa.