Isi tausiyah yang disampaikan ustadz Adi Hidayat bukan hal baru lagi bahkan sudah biasa disampaikan oleh para dai atau ustadz saat menjelang lebaran. Isi ceramah beliau mengenai makna mudik.
Menurut ustadz Adi Hidayat, sebagian umat Islam di akhir Ramadan ini lebih sibuk menyiapkan bekal untuk mudik ke kampung halaman masing-masing, menyediakan kue-kue lebaran, pakaian baru atau apa saja yang menghebohkan untuk menyambut datangnya lebaran.Â
Mereka lupa atau bahkan tidak ingat bahwa bekal untuk mudik (kembali) kepada Allah harus lebih dipersiapkan lagi. Persiapannya justru melebihi mudik ke kampung halaman.
Bukan tidak mungkin sebelum sempat bertemu keluarga di kampung halaman masing-masing, sebagian dari mereka sudah mudik duluan, menghadap Ilahi karena terjadi kecelakaan di jalan, naudzubillah.
Itulah pentingnya mempersiapkan diri dengan berbagai bekal (amal soleh) untuk kehidupan di akherat dan bukan hanya bekal mudik lebaran.
Tausiyah ustadz Adi Hidayat tadi menjadi penyejuk jiwa sekaligus pengingat kami dan kita semua bahwa heboh mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akherat itu jauh lebih penting ketimbang heboh dengan bekal mudik lebaran.
Mudik lebaran oke saja karena bukan saja sudah mentradisi tapi bersilaturrahim dengan orang tua dan anggota keluarga tercinta lainnya saat berkesempatan mudik juga sangat dianjurkan oleh Agama Islam. Yang jangan pernah dilupakan adalah bekal untuk mudik ke akherat nanti.
Kami sangat rindu dengan tausiyah-tausiyah seperti yang disampaikan oleh ustadz Adi Hidayat. Mungkin selama menjalani kehidupan ini kita sering lalai karena rutinitas duniawi yang membelenggu.Â
Dengan tausiyah (pencerahan) yang sudah tertancap dalam kalbu diharapkan kita ingat terus betapa bukan hanya bekal mudik lebaran saja yang harus disiapkan tapi juga bekal mudik menghadap Allah.