Tausiyah Ustad Adi Hidayat yang Menyentuh HatiÂ
Lebaran sebentar lagi tiba, umat Islam sangat menanti-nantikan hari kemenangan itu. Segala persiapanpun sudah dilakukan.
Beberapa hari belakangan sebagian umat Islam terlihat lebih sibuk menyiapkan kue lebaran, pakaian baru, perabotan atau kendaraan baru.Â
Sebagian orang terlihat mengecat rumahnya agar kelihatan ngejreng (cerah) dan menarik. "Riyoyoan rek (Berlebaran kawan, red)" begitu seloroh ala Suroboyoan.
Kebiasaan seperti itu sudah menjadi tradisi dan tak akan hilang sampai kapanpun. Hari Raya Idul Fitri atau lebaran dianggap sangat istimewa dan berbeda dengan hari-hari biasanya.Â
Lebaran bagi sebagian orang harus dirayakan sehingga dalam kondisi yang sulitpun tetap akan dirayakan. Kabarnya nih saking kepinginnya merayakan Idul Fitri, sampai dibela-belain utang agar bisa membeli apa saja untuk berlebaran ria.
Di tengah-tengah hiruk-pikuknya orang sedang sibuk menyambut datangnya lebaran yang tinggal beberapa hari itu, sebuah tayangan di salah satu TV swasta nasional begitu menyita perhatian saya.Â
Tayangan itu berisi acara tausiyah yang disampaikan oleh ustadz Adi Hidayat yang belakangan ini namanya sedang bersinar.Â
Kami sekeluarga terutama anak dan istri termasuk yang ngefans dengan isi ceramah-ceramah atau pencerahan beliau.
Entah mengapa kemarin sore itu (11/06/2018) suasana terasa begitu khidmat dan kusyuk, seolah kami sekeluarga larut dalam tausiyah ustadz Adi Hidayat.Â
Kami hampir setiap sore di bulan Ramadan ini rajin stay tune di depan layar kaca TV untuk mendengarkan tausiyah dari para ustad dari stasiun TV yang berbeda-beda, kami tinggal memilih channel yang cocok dengan selera kami.