Tidak pakai aksi SOTR dengan konvoi kendaraan juga nggak masalah toh beramal bagi-bagi makanan sahur itu bisa dilakukan diam-diam (sirri) dengan mendatangi langsung kediaman para fakir-miskin dan kaum dhuafa. Itu mungkin lebih mengena.Â
Tapi mentradisikan SOTR sebagai agenda Ramadan ya silahkan saja asalkan yakin bisa dijamin tertib, aman dan terkendali. Kalau pada akhirnya muncul keributan dan perusakan, ya percuma saja ditradisikan. Mendingan keliling kota, duduk manis atau bobo di rumah he..he..
Terlepas dari pro dan kontra seputar pelaksanaan aksi SOTR di beberapa daerah di Jawa Timur dengan begitu saya menjadi lebih tahu suasana malam di Kota Surabaya.Â
Beberapa sudut jalan menjelang aksi SOTR masih tampak ramai dengan arus lalu lintas. Apa lantaran saat itu berbarengan dengan malam Minggu yang di kalangan anak muda dianggap malam panjang?Â
Entahlah, yang pasti di tengah hiruk pikuknya acara SOTR, saya masih menyempatkan diri menyaksikan sudut-sudut cantik Surabaya di malam hari.