Aksi SOTR sebenarnya bisa dilakukan tanpa harus dibarengi konvoi kendaraan bermotor. Sehingga akan terkesan lebih santun, dengan begitu resiko terjadinya konflik antar kelompok akan semakin berkurang atau bahkan tidak terjadi sama sekali.
Kekhawatiran Terhadap Aksi SOTRÂ
Silahkan saja bagi-bagi makanan sahur di pinggir jalan dengan cara yang tidak mengundang perhatian massa untuk bergerombol hingga menimbulkan ketegangan antar kelompok.
Apakah aksi SOTR bisa dijamin tertib, aman dan terkendali, lha wong aparat kepolisian saja melarang kegiatan itu. Informasi selengkapnya bisa dibaca di sini.Â
Aksi bagi-bagi makanan sahur merupakan bentuk amaliah yang terang-terangan, sisi positifnya kegiatan itu bisa menjadi inspirasi (contoh) bagi daerah lain, asalkan berjalan tertib tanpa menimbulkan masalah.
Bagaimana dengan seseorang atau sekelompok orang yang berniat ihlas bagi-bagi makanan sahur tapi tidak pakai acara konvoi-konvoian (santun dan tidak ditampakkan) sehingga mengundang perhatian orang untuk bergerombol di pinggir jalan, ya itu juga baik bahkan lebih baik lagi karena menjaga orang atau kelompok tadi dari perasaan ujub (somse, red).Â
Sesungguhnya hanya Allah sajalah yang pantas menjadi hakim atas semua amalan manusia, baik yang ditampakkan maupun yang secara sembunyi-sembunyi.
Sayangnya zaman sekarang ini beramal sedikit saja dianggap nggak keren kalau tidak mengundang perhatian publik.
Kalau masing-masing pihak dalam aksi SOTR merasa yakin bisa menjamin keadaan menjadi aman, tertib dan terkendali ya tak ada larangan untuk mentradisikan acara itu, namun sayangnya kenyataan berkata lain.
Menikmati Suasana Kota di Tengah Aksi SOTRÂ