Bunyi bedug bertalu-talu, kumandang adzan maghrib terdengar pertanda saatnya berbuka puasa. Duh..Alhamdulillah, di meja sejak sore tadi sudah tersedia makanan berbuka puasa.Â
Setelah memanjatkan doa berbuka puasa, pertama kali yang saya lakukan adalah minum air putih (tidak dingin) atau kadang air teh hangat manis. Seharian lambung kita kosong, dengan minum air putih atau teh hangat akan berpengaruh baik (ramah) terhadap lambung kita.
Kebetulan stok manisan blonceng (buah bligo) saya atau orang Jawa bilang luwo, sudah habis he..he.. . Saya harus sabar sejenak, mendinginkan suhu lambung agar tidak shock. Makan berat seperti nasi dan lauk-pauk masih malas, pinginnya minum melulu nih.Â
Sejak sore tadi, istri sudah menyiapkan mie ayam untuk bukber teman-teman sekolah putri kami.Â
Saya juga penasaran ingin mencoba mie ayamnya. Lumayan bisa sebagai alternatif makan nasi yang kadang terasa bosan.
Buah Kawista (Kinco) dan Manfaatnya
Sejak kecil saya cukup familiar dengan buah kinco, maklum di pinggiran Surabaya sebagai domisili kami kala itu masih banyak tumbuh pohon buah kinco. Saya jadi kangen, ingin bernostalgia kembali dengan sensasi rasanya.Â
Cangkang buah bernama ilmiah Limonia acidissima itu sangat keras sehingga kalau hendak mengambil daging buahnya harus dipecahkan terlebih dulu dengan palu atau memukulkan ke lantai.
Meski tergolong langka namun buah ini masih bisa kita temukan di pasar tradisional. Harganya juga cukup terjangkau.Â
Di daerah Rembang Jawa Tengah kabarnya masih kita temukan sekelompok masyarakat yang berminat membudidayakan tanaman ini. Mereka memanfaatkan daging buah kinco untuk diproses lebih lanjut menjadi sirup dengan rasa yang khas.Â
Sebelumnya saya hanya tahu kinco dengan rasanya yang unik itu. Begitu berkonsultasi dengan Mbah Google ternyata menjadi lebih tahu lagi kalau buah kinco bukan hanya unik rasanya tapi juga kaya manfaat.
Beberapa manfaat buah kinco yang bisa saya rasakan langsung sebagai salah satu menu berbuka puasa kami diantaranya ialah rasa masam atau kecut buah kinco khas, berbeda dengan kecutnya buah jeruk atau nanas.Â
Setelah minum air buah kinco, lambung juga terasa nyaman. Malahan putri kami mengaku buang air besarnya menjadi lebih enak setelah rajin minum air buah kawista atau kinco. Badan terasa lebih segar. Informasi secara lebih lengkap tentang manfaat kinco bisa dibaca di sini.
Es Kinco yang Menggugah SeleraÂ
Setelah perut terisi meski sementara hanya dengan mie ayam dan suhu badan normal kembali, lambungpun sudah mulai beradaptasi dengan makanan yang masuk, boleh donk minum es.Â
Cara membuat es kinco sangatlah mudah dan biayanya juga murah. Belilah buah kinco yang masak di pohon, itu terlihat dari baunya yang harum dan khas.Â
Aduk-aduk sampai melarut, lalu saring larutan buah kinco tadi dan airnya ditampung ke dalam gelas.
Masukkan bongkahan es batu sesuai selera ke dalam gelas berisi larutan air buah kinco tadi.Â
Nah Es kinco dengan rasa manis kecut khas siap untuk dinikmati. Sebagai salah satu minuman dingin favorit saat berbuka puasa.
Membuat minuman dingin kan tidak harus menggunakan es batu yang mungkin kurang disukai oleh sebagian orang. Masukkan saja larutan buah kinco tadi ke dalam kulkas selama beberapa jam alhasil sari buah kinco menjadi suegeerr.. dan siap dinikmati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H