Cungkup makam Panembahan Kawis Guwo juga terbuat dari batu putih yang diukir dengan motif yang sangat detil. Di dinding sebelah kanan dan kirim sepertinya bermotif bunga.Â
Pintu masuk cungkup dibuat dari kayu jati berkualitas dan berukir layaknya ukiran gebyok dari Jepara. Tepat di depan pintu cungkup berdiri satu pilar (tiang) penyangga joglo. Pilar kayu itu berukir sangat indah, bagian atasnya bercabang 3 atau 4 menopang bagian atas joglo.
Ukiran pintu gebyok, pilar penyangga pendopo dan cungkup makam dari batu putih berukir indah menunjukkan kalau Panembahan Kawis Guwo itu sosok yang sangat dihormati atau dijunjung tinggi di masanya meski sempat dikabarkan pemerintahannya meredup.
Panembahan AgungÂ
Berbeda dengan kompleks makam Panembahan Kawis Guwo yang dilengkapi cungkup berukir, kuburan Panembahan Agung terlihat biasa tanpa cungkup yang menunjukkan status sang raja di masanya. Ada beberapa makam tanpa nama selain makam sang panembahan.
Gaya kepemimpinannya juga nyaris tak banyak diungkap dalam sejarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H