Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Trembesi dan Kedawung, Cemilan Unik Saat Berbuka Puasa

19 Mei 2018   13:16 Diperbarui: 19 Mei 2018   13:34 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trembesi dan biji-bijian lainnya (dok.pri)

Berkesempatan menghadiri acara berbuka puasa bersama (bukber) yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah, perusahaan swasta atau bahkan hotel berbintang tentu menimbulkan kegairahan tersendiri. 

Makanan dan minuman yang disediakan oleh panitia penyelenggara hampir bisa dipastikan sangat beragam dan rasanyapun enak. 

Kadang bagi sebagian orang menu makanan tertentu dianggap wah dan favorit namun nyatanya bagian sebagian orang lainnya justru dijauhi atau dianggap pantangan.

Untuk itu setiap orang yang akan berbuka puasa harus lebih selektif memilih makanan atau minuman dan menyesuaikan dengan kondisi kesehatannya. Kecuali bagi mereka yang memang tidak ada pantangan terhadap jenis makanan atau minuman tertentu.

Selain menu makanan utama kadang dalam acara bukber panitia juga menyediakan makanan ringan (cemilan) berupa kue (snack), kacang tanah juga kacang mede.

Cemilan berupa kacang tanah atau mede mungkin sudah terlalu populer. Meski harga perkilo kedua jenis biji-bijian itu cukup mahal toh bagi pihak penyelenggara acara bukber tetap tidak keberatan untuk menyediakannya. Terutama kacang tanah masih dianggap momok bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit asam urat.

Ada beberapa jenis biji-bijian yang mungkin jarang terlihat saat acara bukber atau sengaja tidak disediakan oleh penyelenggara dengan alasan nggak keren alias ndesani diantaranya : kuwaci, trembesi dan kedawung.

Kuwaci awalnya dibuat orang dari biji semangka yang berwarna hitam itu, mungkin lantaran ukurannya yang terlalu kecil dan sulit untuk mengonsumsinya sehingga jarang diproduksi. Kemudian dibuatlah kuwaci dari biji labuh (Jawa = waluh) yang berukuran lebih besar dan berwarna putih.

Dalam perkembangan selanjutnya, kuwaci diproduksi secara besar-besaran dengan bahan baku berasal dari biji bunga matahari (sun flower).

Trembesi dan biji-bijian lainnya (dok.pri)
Trembesi dan biji-bijian lainnya (dok.pri)
Lain lagi dengan trembesi dan kedawung. Kedua jenis biji-bijian ini mulai jarang ditemukan (langka). Biji kedawung ukurannya lebih besar ketimbang biji trembesi.

Trembesi dan kedawung dipercaya sebagian orang mampu mengatasi masalah perut seperti nyeri lambung dan peradangan pada saluran pencernaan. Biji trembesi memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Orang-orang tua dulu sering memanfaatkan biji trembesi untuk jamu perut kembung.

Mengingat kandungan proteinnya yang cukup tinggi sehingga ada kalangan tertentu yang berminat mengolah biji trembesi sebagai alternatif pembuatan bubuk kopi yang selama ini berasal dari buah kopi dengan kandungan kafein yang cukup membahayakan kesehatan manusia yang mengonsumsinya.

Dari sisi rasa mungkin tidak seenak kacang tanah atau mede karena biji trembesi dan kedawung itu rasanya pahit namun dari sisi kesehatan baik biji trembesi maupun kedawung layak untuk dipertimbangkan. 

Mereka yang punya masalah dengan nyeri lambung saat menunaikan ibadah puasa tak ada salahnya nyemil biji trembesi atau kedawung yang sudah disangrai usai menikmati hidangan utama buka puasa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun