Kue dan es merupakan kuliner (makanan) dan minuman yang mendapat tempat tersendiri di kalangan anak muda kita.
Belakangan ini sedang marak Kue Taiyaki dan Es Milo Kepal. Kedua jajanan dan minuman itu mengingatkan saya pada jajanan dan minuman masa kecil dulu.
Taiyaki, kue ini sebenarnya mirip kue wafel yang sudah begitu populer dan biasa saya nikmati saat masih berkumpul bersama almarhum ibu dan bapak. Sedangkan Es Kepal Milo, tak ubahnya minuman Es Gandul Tali Merang.
Es Gandul Tali Merang dibuat dengan menyerut es batu dengan alat khusus yang kala itu bentuknya sangat sederhana yakni berupa sebilah besi tajam (pisau blade) yang diselipkan pada kayu. Setelah sekian lama mengalami perkembangan menjadi serutan es dengan menggunakan engkol putar.
Sebelum ditekan (dikepal), di tengah serutan es batu tadi disisipkan batang tanaman padi atau merang sebagai tali untuk pegangan.Â
Kepalan (cetakan) serutan es batu lengkap dengan tali merangnya kemudian diguyuri sirup berwarna merah. Sebagian penjual ada yang memberikan warna lain seperti hijau atau kuning agar lebih menarik.
Saat itu varian essence (esens) belum sebanyak sekarang ini, sirup untuk Es Gandul Tali Merang paling hanya menggunakan frambozen. Sedangkan kue atau jajanan berupa wafel termasuk yang cukup mewah bila dibandingkan kue-kue tradisional lainnya.
Kue wafel dibuat dengan menuangkan adonan yang terdiri dari tepung terigu, gula telur, santan, margarin, baking powder (ragi) dan sedikit garam ke dalam cetakan dari besi yang dipanggang di atas kompor.
Wafel belakangan dinikmati dengan beragam toping, antara lain: madu, stroberi, coklat, dan es krim.
Masyarakat Malaysia menyebut es dengan istilah ais, mungkin karena terbiasa menggunakan kata ice dari Bahasa Inggris. Sedangkan milo disebutnya mailoÂ
Negara Malaysia selama ini dikenal sebagai produsen susu coklat bermerek Milo dengan kualitas sangat bagus.
Dalam Es Milo Kepal, balok kecil (bongkahan) es batu terlebih dulu dimasukkan ke dalam alat khusus bernama ice crusher (penghancur es batu). Serutan es kemudian dicetak atau dikepal berbentuk bola (bulatan) lalu ditempatkan ke dalam gelas atau wadah plastik.
Di atas kepalan es batu tadi lalu diguyuri larutan kental (pasta) coklat milo. Tak jarang dalam penyajiannya milo tadi dikombinasikan dengan susu kental coklat.Â
Bagian atas (toping) Es Milo Kepal bisa menggunakan mises coklat, butiran coklat berwarna-warni (chacha), irisan almond, buah stroberi, anggur atau apa saja sesuai selera penikmatnya.
Kue Taiyaki berasal dari Jepang. Taiyaki hampir mirip dengan wafel. Kalau wafel menggunakan cetakan besi bermotif waru (love) atau motif lain tapi khusus Taiyaki cetakan besinya bergambar ikan. Taiyaki berasal dari kata tai berarti ikan dan yaki berarti cetakan.Â
Kue Taiyaki di negara aslinya menggunakan isi (fla) kacang merah. Kafe (warung) atau lapak yang menjual Kue Taiyaki kini bermunculan di mana-mana, bak jamur yang tumbuh di musim hujan.Â
"Apa yang spesial dari Taiyaki lapak ini" tanya saya kepada Putra.
Sambil membantu saudara perempuannya melayani pembeli, pria muda itu mengatakan kalau lapaknya menyediakan Taiyaki dengan beragam varian isi.
Untuk sebuah kue Taiyaki rata-rata dihargai 5 ribu rupiah. Tapi khusus yang isi sosis dan ayam harganya 6 ribu rupiah per bijinya.
Dalam sehari Putra sedikitnya bisa menjual 80 biji Kue Taiyaki.
Menyantap Kue Taiyaki sepertinya kurang afdol tanpa ditemani minuman yang unik pula. Untuk itu Putra mengontrak tempat untuk mangkal lapaknya di depan kafe Es Milo Kepal milik Pak Andro (nama samaran) yang juga ada di kawasan GKB, Gresik- Jatim.
Klop sudah, makan Taiyaki sambil ditemani Es Milo Kepal. Sementara di dalam kafe semarak oleh beragam warna lampu hias dan alunan musik slow sampai rancak. Untuk segelas Es Milo Kepal kreasi Andro dijual dengan harga 15 ribu rupiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H