Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mencari Jejak "Joko Jumput" di Tengah Hiruk-pikuknya Surabaya

9 Mei 2018   02:55 Diperbarui: 9 Mei 2018   15:23 5531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pusara Joko Jumput dan keluarganya (dok.pri)

Rumah Pak Nandar, demikian sapaan akrab Kusnandar berjarak beberapa ratus meter dari situs makam Joko Jumput. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki melewati gang kecil di kawasan Praban atau berkendara roda dua dan empat, masuk dari kawasan Baliwerti Surabaya. 

Saat memasuki Praban gang III, setiap pengendara harus berjalan kaki. Setelah bertanya kepada salah seorang warga, tahulah saya kalau rumah yang di depannya terdapat lapak gado-gado itulah kediaman Pak Nandar dan keluarganya.

Kami akhirnya saling berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Tak lama kemudian kami bersama-sama berjalan kaki menuju situs makam Joko Jumput. 

Tak seperti kompleks makam tokoh atau pahlawan pada umumnya, situs makam Joko Jumput ini terbilang kecil, berada di ruangan yang sempit. Nyaris tak terlihat, terhimpit bangunan-bangunan besar di antara hiruk-pikuknya kawasan Jalan Praban. Seperti diketahui bersama, selama ini Jalan Praban menjadi sentra perdagangan (pertokoan) khususnya dalam dunia persepatuan.

Setelah membukakan pintu gerbang makam yang terbuat dari besi itu kemudian  Pak Nandar mempersilahkan saya masuk ke dalam ruangan tempat persemayaman Joko Jumput dan keluarganya.

Pak Nandar memulai ceritanya bahwa sekitar tahun 1984 di kawasan pertokoan Jalan Praban pernah terjadi kebakaran hebat. Setelah warga bergotong-royong membersihkan puing-puing bangunan ternyata ditemukan beberapa batu nisan kuno. 

Para tokoh masyarakat dan warga Praban masih bertanya-tanya, milik siapakah batu nisan itu. Akhirnya mereka sepakat untuk mendatangkan orang pintar (paranormal) guna menerawang secara batin dan menemukan siapa sosok yang disemayamkan dengan ditandai batu nisan itu. 

Sumber lain menyebutkan bahwa makam kuno milik Joko Jumput dan keluarganya sudah lama ada (ditemukan) namun tidak terawat. Setelah peristiwa kebakaran hebat yang melahab bangunan pertokoan yang ada di samping makam ternyata kuburan kuno itu tidak ikut terbakar. Di situlah warga mulai melakukan pemeliharaan lebih serius hingga sekarang.

Pak Kusnandar (dok.pri)
Pak Kusnandar (dok.pri)
Menurut cerita Pak Nandar, setiap Jumat tengah malam, para orang tua (sesepuh) dan sebagian warga Praban sering mendengar bunyi-bunyian aneh. Suara gemerincing layaknya dua lempeng logam yang saling berhantaman, bunyi kencring...kencring...terdengar mistis namun kerap kali menggegerkan masyarakat setempat. 

Untuk kesekian kalinya masyarakat Praban kembali mendatangkan paranormal. Sang paranormalpun mengeluarkan segenap kemampuannya dan mencoba menerawang dengan mata batinnya kemudian menyimpulkan kalau suara itu adalah suara gaib kuda yang ditunggangi Joko Jumput lengkap dengan dokar (delman) nya.

Sejak kejadian itu masyarakat Praban percaya kalau batu nisan kuno yang ditemukan setelah terjadinya kebakaran hebat 34 tahun silam itu adalah batu nisan milik Joko Jumput yang menjadi pembabat hutan wilayah Praban dan Surabaya pada umumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun