Campur secara merata lalu berikan ke lele. Sebagian peternak lele juga menggunakan pakan alternatif dari jerohan ikan atau usus ayam yang sudah dirajang terlebih dulu.
Kebetulan kami tinggal di perumahan mewah, mepet sawah he..he.., sehingga sumber pakan alternatif untuk lele bisa dengan mudah saya dapatkan dan secara gratis pula. Apalagi saat ini masih dalam suasana musim hujan, jadi yang namanya bekicot dan yuyu (sebangsa kepiting air tawar, red) dengan mudah kita temukan di sekitar sawah.
Beberapa bulan belakangan ini sayapun memiliki kebiasaan baru. Kalau tidak malas, setiap pagi atau sore (malam) sehabis hujan turun saya mencoba berburu bekicot. Kebetulan perumahan di mana kami tinggal itu terdapat banyak kavling kosong karena lama tidak ada penghuninya. Rumah-rumah yang kosong dan bangunannya nyaris ambruk tadi banyak ditumbuhi rumput liar, semak belukar dan tak jarang pohon pisangpun bisa tumbuh liar di sana.Â
Seperti diketahui bersama, bekicot atau siput bertubuh lunak (Mollusca) yang bernama ilmiah Achatina fulica itu paling suka hidup menempel di pepohonan pisang. Atau di tempat-tempat yang lembab di mana banyak ditemukan sampah (sisa) bahan organik seperti sisa dedaunan, tumpukan jerami padi atau rerumputan kering yang dibiarkan lama dan membusuk akibat guyuran air hujan. Bekicot suka merayap di malam hari (nocturnal kali ya) setelah hujan turun. Â
Selain rumah-rumah kosong yang ditumbuhi semak belukar, tempat yang jadi jujugan saya dalam berburu bekicot ialah lahan kosong yang banyak ditumbuhi rumpun pohon pisang.Â
Berburu bekicot pada malam hari khususnya di areal kebun pisang tentu diperlukan kehati-hatian. Sebab bukan tidak mungkin semak belukar yang ada di sekitar rumpun pisang tadi menjadi tempat persembunyian hewan-hewan berbisa seperti ular, kalajengking dan kelabang. Sayapun harus waspada, makanya selama berburu bekicot saya tidak lupa menggunakan safety shoes berupa sepatu boots, sarung tangan dari bahan karet dan pastinya head lamp sebagai pengganti lampu senter.
Karena seringnya berburu bekicot di kawasan perumahan, sampai-sampai beberapa tetangga mengetahui kebiasaan unik saya itu. Mereka mengingatkan saya agar lebih berhati-hati terutama saat berburu bekicot di areal rumpun pisang. Seorang tetangga mengaku pernah punya pengalaman gaib dengan pohon pisang itu. Konon khabarnya nih, rumpun pohon pisang ternyata bukan hanya disukai bekicot namun juga menjadi tempat persinggahan mahluk astral bernama pocong.
Dengan cerita tetangga tadi saya menjadi merinding disko he..he.., bertambah takut ketika berburu bekicot di areal kebun pisang di malam hari. Sebuah sumber di internet juga menyebutkan kalau jantung pohon pisang (Jawa = onthong) itu merupakan jembatan penghubung antara dunia nyata dan alam gaib.
Terlepas apakah cerita tetangga kami tentang mahluk gaib yang bersemayam di rumpun pohon pisang itu mitos atau fakta bagi kami tidak perlu diperdebatkan. Mahluk gaib itu ada, sebagai orang yang beriman, kita wajib percaya.Â