Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berburu Bekicot di Kebun Pisang, Jangan-jangan Bertemu...

18 Maret 2018   22:49 Diperbarui: 19 Maret 2018   05:35 2498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bekicot menempel di pohon pisang di malam hari (dok.pri)

Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak diminati orang. Pertama, karena rasanya enak jika digoreng atau dimasak dengan olahan lainnya, selain itu kaya akan gizi. 

Kedua, ikan bersungut yang istilah asingnya cat fish itu mudah diternakkan serta harga jual (nilai ekonomi) nya cukup tinggi. Ikan lele telah lama dibudidayakan orang dalam skala besar maupun skala kecil (rumahan). Ikan bernama ilmiah Clarias batrachus itu bisa dibudidayakan tanpa memerlukan teknik budidaya khusus yang rumit.

Mereka yang halaman rumahnya tak begitu luas sebenarnya bisa juga menciptakan kolam sederhana dengan sistem knock down (bongkar pasang, red) yang menggunakan kerangka dari bahan kayu atau paralon serta terpal (plastik) tidak tembus air sebagai dinding dan dasar kolam. 

Kolam sistem knock down lebih mudah dan murah dalam penerapannya bila dibandingkan dengan kolam permanen yang dibuat dari tembok batu bata berperekat semen. Ikan lele juga bisa dibesarkan dengan menggunakan drum bekas, baik drum dari plastik maupun dari bahan pelat.

Lele dibesarkan dalam drum (dok.pri)
Lele dibesarkan dalam drum (dok.pri)
Peternak lele yang masih tergolong pemula biasanya lebih tertarik untuk mencoba proses pembesarannya saja. Mereka bisa menggunakan berbagai jenis (tipe) kolam yang ada, disesuaikan dengan budget dan luas lahan yang tersedia. 

Bagi saya yang masih tergolong pemula, pengadaan pakan lele ini menjadi masalah cukup penting. Pakan lele yang berupa butiran (pelet) buatan pabrik dewasa ini harganya cukup mahal. Untuk sebungkus pakan dengan berat 1 kilogram (mungkin 8 ons saja) harganya berkisar antara 8 -- 10 ribu rupiah.  

Dipasaran ternyata banyak saya jumpai pelet lele dengan kualitas dan harga yang beragam. Kurang begitu jelas dari pabrik mana saja pelet itu diproduksi, yang populer mungkin produksi CPI. 

Kata penjualnya sih kualitas pelet antara lain ditentukan oleh kandungan proteinnya, itu bisa dikenali dari baunya yang sangat menyengat (amis) sekali sehingga begitu ditebarkan ke kolam, dalam sekejab saja lele-lele itu sudah menyantapnya. Semakin tinggi kandungan protein pelet ya semakin bagus pula kualitasnya karena akan berpengaruh nyata pada tumbuh-kembang ikan lele.

Bekicot merayap (dok.pri)
Bekicot merayap (dok.pri)
Meski hanya sebagai peternak lele skala rumahan (kecil-kecilan, red) namun saya tak mau tergantung begitu saja pada penggunaan pakan produksi pabrik yang membutuhkan biaya cukup mahal. Itu saya anggap kurang menumbuhkan kreativitas dalam mengadakan pakan alternatif (tambahan, red). Saya akhirnya berupaya mencari pakan alternatif yang tak kalah nilai gizinya bila dibandingkan pakan dari pabrik. 

Beberapa pakan lele yang bisa saya dapatkan dengan harga yang sangat murah atau bahkan kita tidak perlu membelinya seperti di toko pakan ternak alias gratis, antara lain : daun singkong, daun pepaya, yuyu, bekicot, ganggang air (Jawa = moto lele), nasi sisa makanan kita dan masih banyak lagi.

Cara pemberian pakan alternatif untuk lele juga cukup mudah, daun singkong dan pepaya diparut terlebih dulu dengan parutan berlubang besar atau dirajang kecil-kecil, setelah didapatkan rajangan daun-daunan yang bisa kita jadikan sayur itu kemudian dicampur dengan daging bekicot, yuyu atau ikan asin yang juga sudah dirajang (dicincang). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun