Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak diminati orang. Pertama, karena rasanya enak jika digoreng atau dimasak dengan olahan lainnya, selain itu kaya akan gizi.Â
Kedua, ikan bersungut yang istilah asingnya cat fish itu mudah diternakkan serta harga jual (nilai ekonomi) nya cukup tinggi. Ikan lele telah lama dibudidayakan orang dalam skala besar maupun skala kecil (rumahan). Ikan bernama ilmiah Clarias batrachus itu bisa dibudidayakan tanpa memerlukan teknik budidaya khusus yang rumit.
Mereka yang halaman rumahnya tak begitu luas sebenarnya bisa juga menciptakan kolam sederhana dengan sistem knock down (bongkar pasang, red) yang menggunakan kerangka dari bahan kayu atau paralon serta terpal (plastik) tidak tembus air sebagai dinding dan dasar kolam.Â
Kolam sistem knock down lebih mudah dan murah dalam penerapannya bila dibandingkan dengan kolam permanen yang dibuat dari tembok batu bata berperekat semen. Ikan lele juga bisa dibesarkan dengan menggunakan drum bekas, baik drum dari plastik maupun dari bahan pelat.
Bagi saya yang masih tergolong pemula, pengadaan pakan lele ini menjadi masalah cukup penting. Pakan lele yang berupa butiran (pelet) buatan pabrik dewasa ini harganya cukup mahal. Untuk sebungkus pakan dengan berat 1 kilogram (mungkin 8 ons saja) harganya berkisar antara 8 -- 10 ribu rupiah. Â
Dipasaran ternyata banyak saya jumpai pelet lele dengan kualitas dan harga yang beragam. Kurang begitu jelas dari pabrik mana saja pelet itu diproduksi, yang populer mungkin produksi CPI.Â
Kata penjualnya sih kualitas pelet antara lain ditentukan oleh kandungan proteinnya, itu bisa dikenali dari baunya yang sangat menyengat (amis) sekali sehingga begitu ditebarkan ke kolam, dalam sekejab saja lele-lele itu sudah menyantapnya. Semakin tinggi kandungan protein pelet ya semakin bagus pula kualitasnya karena akan berpengaruh nyata pada tumbuh-kembang ikan lele.
Beberapa pakan lele yang bisa saya dapatkan dengan harga yang sangat murah atau bahkan kita tidak perlu membelinya seperti di toko pakan ternak alias gratis, antara lain : daun singkong, daun pepaya, yuyu, bekicot, ganggang air (Jawa = moto lele), nasi sisa makanan kita dan masih banyak lagi.
Cara pemberian pakan alternatif untuk lele juga cukup mudah, daun singkong dan pepaya diparut terlebih dulu dengan parutan berlubang besar atau dirajang kecil-kecil, setelah didapatkan rajangan daun-daunan yang bisa kita jadikan sayur itu kemudian dicampur dengan daging bekicot, yuyu atau ikan asin yang juga sudah dirajang (dicincang).Â