Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lemari Kuno, Secuil Kenangan dan Ungkapan Kasih Sayang Ibu untuk Saya

27 Desember 2017   19:58 Diperbarui: 28 Desember 2017   02:11 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat wisuda, didampingi ibu-bapak (Dokumentasi Pribadi)

Beberapa tahun kemudian ibu harus meninggalkan kami untuk selamanya. Akibat kanker kelenjar getah bening yang bersarang di lehernya, ibu harus menyerah dan akhirnya pulang ke Rahmatullah pada tahun 2009. Jauh-jauh hari sebelum meninggal, ibulah yang membagi seluruh harta peninggalan bapak ke semua anak-anaknya. 

Ibu termasuk sosok yang peduli terhadap hal-hal sekecil apapun dalam urusan berumah tangga, seperti pembagian warisan yang berupa perabot dan alat-alat dapur. Semua warisan bapak sedapat mungkin dibaginya secara adil dan merata. Saya mendapatkan beberapa warisan antara lain berupa lemari pakaian.

Lemari pakaian itu bukanlah sembarang lemari, meski bentuknya sederhana namun lemari kuno itu terbuat dari bahan kayu jati (tua) asli. Semasa masih hidup, ibu pernah bilang kalau lemari pakaian itu dibeli bapak saat mereka baru berumah tangga yakni sekitar tahun 1960an. 

Pernah suatu ketika terbersit hasrat untuk menjualnya kepada seorang kolektor perabot kuno, padahal kolektor tadi bersedia mengganti dengan harga mahal

Syukur Alhamdulillah, Allah belum mengijinkan sehingga lemari yang kini menjadi tempat menyimpan pakaian anak dan istri itu masih tetap tersimpan dan terawat dengan sangat baik dalam rumah kami. 

Lemari kuno yang bukan saja menjadi tempat menyimpan pakaian kami, benda berusia puluhan tahun itu juga menjadi saksi perjuangan almarhum kedua orang tua kami saat pertama membangun bahtera rumah tangga.

Almarhumah ibu (Dokumentasi Pribadi) Semoga tentram dan damai di sisiNya
Almarhumah ibu (Dokumentasi Pribadi) Semoga tentram dan damai di sisiNya
Lemari kuno hanyalah sebuah benda tak kekal, masih kalah dengan kasih sayang orang tua yang tiada batas itu. Khususnya ibu yang mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan anak-anaknya, menyusui dan merawat kami semua hingga dewasa dan mandiri. 

Lemari kuno hanyalah secuil ungkapan (pemberian) kasih sayang ibu kepada saya, belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan pemberian kasih sayang yang berupa doa, perhatian serta bentuk kasih sayang ibu yang lainnya. 

Meski hanya sebuah benda kuno namun tempat pakaian yang antik itu menjadi kenangan sepanjang masa, hingga kini masih memberikan manfaat kepada kami sekeluarga. Ya, sebuah lemari pakaian kuno, sebagai pengingat kasih sayang dan budi baik ibu dan bapak kepada kami sekeluarga.

Ampunilah semua dosa dan kesalahan kami kepada ibu-bapak kami Ya Allah, juga dosa-dosa kedua orang tua kami. Pelihara arwah mereka untuk senantiasa tentram dan damai di sisi-Mu sampai hari akhir nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun