Beberapa tahun kemudian ibu harus meninggalkan kami untuk selamanya. Akibat kanker kelenjar getah bening yang bersarang di lehernya, ibu harus menyerah dan akhirnya pulang ke Rahmatullah pada tahun 2009. Jauh-jauh hari sebelum meninggal, ibulah yang membagi seluruh harta peninggalan bapak ke semua anak-anaknya.Â
Ibu termasuk sosok yang peduli terhadap hal-hal sekecil apapun dalam urusan berumah tangga, seperti pembagian warisan yang berupa perabot dan alat-alat dapur. Semua warisan bapak sedapat mungkin dibaginya secara adil dan merata. Saya mendapatkan beberapa warisan antara lain berupa lemari pakaian.
Lemari pakaian itu bukanlah sembarang lemari, meski bentuknya sederhana namun lemari kuno itu terbuat dari bahan kayu jati (tua) asli. Semasa masih hidup, ibu pernah bilang kalau lemari pakaian itu dibeli bapak saat mereka baru berumah tangga yakni sekitar tahun 1960an.Â
Pernah suatu ketika terbersit hasrat untuk menjualnya kepada seorang kolektor perabot kuno, padahal kolektor tadi bersedia mengganti dengan harga mahal
Syukur Alhamdulillah, Allah belum mengijinkan sehingga lemari yang kini menjadi tempat menyimpan pakaian anak dan istri itu masih tetap tersimpan dan terawat dengan sangat baik dalam rumah kami.Â
Lemari kuno yang bukan saja menjadi tempat menyimpan pakaian kami, benda berusia puluhan tahun itu juga menjadi saksi perjuangan almarhum kedua orang tua kami saat pertama membangun bahtera rumah tangga.
Lemari kuno hanyalah secuil ungkapan (pemberian) kasih sayang ibu kepada saya, belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan pemberian kasih sayang yang berupa doa, perhatian serta bentuk kasih sayang ibu yang lainnya.Â
Meski hanya sebuah benda kuno namun tempat pakaian yang antik itu menjadi kenangan sepanjang masa, hingga kini masih memberikan manfaat kepada kami sekeluarga. Ya, sebuah lemari pakaian kuno, sebagai pengingat kasih sayang dan budi baik ibu dan bapak kepada kami sekeluarga.
Ampunilah semua dosa dan kesalahan kami kepada ibu-bapak kami Ya Allah, juga dosa-dosa kedua orang tua kami. Pelihara arwah mereka untuk senantiasa tentram dan damai di sisi-Mu sampai hari akhir nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H