Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tanaman Kuburan dengan Segudang Manfaat

3 Maret 2016   13:12 Diperbarui: 13 April 2016   11:40 2577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bunga dan buah Pacar Air"][/caption]Tanaman Pacar Air atau masyarakat Jawa sering menyebutnya dengan nama Pacar Banyu tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Sebelum dikembangkannya tanaman-tanaman eksotis seperti Adenium, Euphorbia, Anthurium, Aglaonema dan Sansevieria, tanaman Pacar Air sudah sangat populer kala itu.

Tanaman bernama ilmiah Impatient balsamina itu sering terlihat tumbuh dan berkembang berjajar rapi di halaman rumah seseorang karena sengaja ditanam oleh pemiliknya sebagai tanaman pagar.

Pernah suatu ketika saya melihat tanaman Pacar Air tumbuh di sekeliling sebuah makam. Mungkin keluarga orang yang dikuburkan di makam itu sengaja menanam semak berbunga menarik itu agar menghasilkan bunga sekaligus mempercantik makam tadi. Uniknya tanaman Pacar Air malah bisa tumbuh subur di tanah kuburan tadi.

[caption caption="Bunga Pacar Air berwarna putih"]

[/caption]Seperti kita ketahui bersama, tanah makam disinyalir banyak mengandung unsur P (Posfor) atau K (Kalium) yang berasal dari proses pelapukan tulang-belulang manusia yang telah dikuburkan di sana. Ketersediaan unsur Posfor dan Kalium jelas berperan pada proses pembungaan dan pembuahan tanaman yang tumbuh di makam itu.

Tak mengherankan bila hampir semua tanaman tak terkecuali Pacar Air yang ditanam di tanah kuburan tadi akan tumbuh subur dan menghasilkan bunga dengan warna cerah serta menarik tak kalah dengan yang ditanam orang di tanah biasa.

Bunga tanaman Pacar Air yang berwarna ungu, merah atau putih sering dimanfaatkan orang sebagai campuran bunga ziarah makam selain mawar, melati dan kenanga.

[caption caption="Inilah tanaman Pacar Air itu"]

[/caption]Pacar Air dengan mudah kita tanam di tanah dengan tingkat kesuburan yang kurang asalkan ketersediaan air harus tetap terjaga. Pada buah yang sudah cukup tua, terlihat kuning kecoklatan di dalamnya terkandung banyak biji. Melalui biji inilah tanaman Pacar Air bisa dikembang-biakkan.

Hampir semua bagian tanaman (bunga, biji, daun dan akar) yang kabarnya berasal dari kawasan Asia Selatan tepatnya dari daratan India itu banyak mengandung berbagai jenis senyawa kimia yang berkhasiat obat. Bunga Pacar Air banyak mengandung kuercetin, kaempherol, malvidum, pelargonidin, cynidin dan antocyanin.

Pada bagian biji terdapat banyak senyawa kimia diantaranya : naphtaquinon, derifat kaempherol, kuercetin, balsaminasterol, ergosterol, spinasterol dan saponin. Sementara pada bagian akarnya mengandung monoglycosin dan cynidin.

[caption caption="Bunganya menarik, ada ungu juga putih"]

[/caption]Hasil penelitian Susanto, 2009 menyebutkan bahwa senyawa kimia pada bunga Pacar Air berkhasiat menyembuhkan hipertensi, reumatik (tulang), radang kulit dan meluruhkan haid. Bijinya dapat berfungsi sebagai anti kanker pada saluran pencernaan atas serta melancarkan proses persalinan.

Daunnya yang unik dan bergerigi itu ternyata bermanfaat pada penyembuhan radang usus buntu dan tulang, nyeri haid dan keputihan. Tak ketinggalan bagian akarnya berfungsi sebagai obat sakit pinggang, anti inflamasi (radang), reumatik dan leher kaku.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan Adfa, 2007 menjelaskan bahwa bagian daun Pacar Air ternyata banyak mengandung saponin, kuinon, flavonoid, steroid dan kumarin. Senyawa Flavonoid efektif menurunkan kadar kolesterol dalam darah karena senyawa tersebut berperan pada peningkatan jumlah kolesterol baik atau biasa disebut HDL (High Density Lipoprotein).

Takaran atau dosis pemakaian tentunya disesuaikan dengan ringan-beratnya penyakit yang diderita. Biasanya masyarakat kita lebih suka dengan jumlah ganjil. Misalnya, 3, 5, 7 helai daun atau akar dan seterusnya.

Tanaman Pacar Air sepintas terlihat remeh dan bersahaja, sekedar pengisi halaman atau pekarangan rumah yang kosong. Para wanita biasa memanfaatkan daunnya untuk cat kuku atau campuran bunga untuk ziarah makam. Padahal bila dilakukan penelitian lebih lanjut maka manfaatnya sangat banyak bagi kesehatan tubuh kita.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun