[caption caption="Inilah penampakan Bunga Matahari itu"][/caption]Rumah boleh sederhana tapi yang namanya halaman (kalau ada) harus selalu terlihat menarik supaya sedap dipandang mata. Bagaimanapun halaman rumahlah yang pertama kali menjadi pusat perhatian saat seseorang hendak bertandang ke rumah kita. Harus diakui tak semua pemilik rumah mengerti bagaimana cara mempercantik halaman rumahnya. Malahan sebagian orang membiarkan halaman rumahnya tetap kosong.
Tapi dewasa ini orang sudah semakin kreatif, termasuk dalam memanfaatkan halaman rumahnya. Halaman rumah yang sempit tak jadi soal, asal tahu bagaimana mendayagunakannya. Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah dengan menanami halaman tadi. Tanaman bisa ditumbuhkan dalam pot atau ditanam langsung di tanah terserah selera sang pemilik rumah.
[caption caption="Menanami halaman dengan Bunga Matahari"]
Tanaman hias pengisi halaman rumah banyak ragamnya, salah satunya yang unik adalah Bunga Matahari (sun flower). Karena keunikannya itu sehingga tanaman bernama ilmiah Helianthus annuus itu disukai banyak orang terutama kaum ibu dan remaja putri. Bunga Matahari bisa ditumbuh-kembangkan dalam pot besar atau ditanam langsung di tanah halaman rumah.
Salah satu keunikan tanaman itu ialah bunga dan tangkainya selalu menghadap ke arah datangnya sinar matahari (pagi dan siang), bila malam hari tangkainya tertunduk. Sebagian orang mengatakan karena bentuk bunga dan warnanya yang kuning cerah mirip matahari itulah sebabnya dinamakan Bunga Matahari.
[caption caption="Warna bunga kuning cerah, bentuk bunga juga menyerupai bulatan matahari"]
Bunga Matahari sepintas terlihat remeh, padahal bila diteliti secara mendalam, manfaat yang terkandung dalam tanaman itu banyak sekali. Cemilan kuaci yang biasa kita makan itu kini dibuat dari biji Bunga Matahari. Dulu memang kuaci terbuat dari biji buah waluh atau semangka. Mungkin karena rasa dan gizinya tidak sebagus biji Bunga Matahari maka kemudian produsen kuaci beralih melirik potensi biji Bunga Matahari itu.
Hasil penelusuran di internet menyebutkan begitu banyak manfaat yang diberikan Bunga Matahari. Radikal bebas, serangan jantung dan penyakit kanker khabarnya bisa diatasi dengan tanaman Bunga Matahari. Biji Bunga Matahari bisa diolah menjadi bahan baku minyak goreng karena di dalam biji banyak terkandung zat lemak dan protein. Selain itu biji Bunga Matahari bisa dimanfaatkan sebagai sabun, margarin dan kosmetik.
[caption caption="Biji Bunga Matahari, sebagian telah berkecambah"]
Tak hanya bijinya yang berguna bagi kesehatan manusia, akar tanaman Bunga Matahari sering dimanfaatkan orang untuk pengobatan tradisional pada penyakit ginjal dan keputihan bagi kaum wanita. Sementara daunnya untuk pengobatan malaria dan radang. Biji Bunga Matahari juga dijadikan makanan burung kicau dan hamster.
Bercocok tanam Bunga Matahari dalam skala kecil, di dalam pot atau langsung di tanah tidak memerlukan teknik budidaya khusus. Bila ingin mendapatkan tanaman yang berbunga sempurna dengan biji bernas (berisi) maka ke dalam media atau tanah boleh ditambahkan pupuk kandang atau kompos.
Bisa juga diberikan pupuk kimia yang fungsinya meningkatkan percepatan pembungaan dan kualitas biji dalam hal ini disarankan menggunakan pupuk posfat (Triple Super Phosphat/TSP) atau pupuk amonium (Zwavelzure Amonium/ZA) dengan dosis secukupnya.
[caption caption="Bunga yang sudah tua dan biji siap dipanen"]
Bunga Matahari mulai muncul (kuncup) pada saat tanaman berusia 2 bulan. Beberapa bulan kemudian bunga mulai menjadi tua, itu ditunjukkan dengan penampakan permukaan bunga berwarna kehitaman dan ukurannya besar. Di permukaan bunga yang sudah tua itulah dipenuhi biji. Biasanya dalam satu batang terdapat sekitar 10 bunga.
Dari biji itulah tanaman Bunga Matahari bisa dikembang-biakkan. Biji-biji Bunga Matahari itu bisa langsung ditanam dalam pot atau dibibitkan dulu ke dalam polibag-polibag kecil. Satu polibag diisi beberapa biji Bunga Matahari.
Setelah umur sebulan atau 1,5 bulan dimana tingginya sudah mencapai 15 sentimeter tanaman bisa dipindahkan ke pot atau ditanam di halaman rumah.
Proses pindah tanam cukup dengan hanya memotong (merobek) polibag itu, jangan sampai merusak media tanam yang melekat pada perakaran, tujuannya agar tidak terjadi stagnasi (berhenti tumbuh sementara) setelah pindah tanam.
[caption caption="Melihat lebih dekat Bunga Matahari"]
[caption caption="Mengeluarkan biji dari bunga yang sudah tua"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H