Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dari Sri Rejeki Hingga Rajanya Daun

5 Desember 2015   12:26 Diperbarui: 5 Desember 2015   14:55 3502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua bisa diakali dengan memasang paranet/shading net (jaring-jaring penahan intensitas sinar) atau atap polycarbonate. Misalnya Aglaonema yang dibiakkan di dataran sedang membutuhkan shading net 75%, artinya intensitas cahaya yang masuk diharapkan cuma 25% saja. Sedangkan di dataran rendah, shading net yang dipasang 80 - 85%, cahaya yang masuk berkisar antara 15 - 20% saja.

Komposisi media tanam sebagai tempat tumbuh juga amat penting. Di antara para praktisi/penghobi memiliki banyak pendapat mengenai komposisi media tanam itu. Komposisi yang sederhana umumnya terdiri atas campuran sekam bakar, humus/kompos dan pasir (Malang/Bromo) dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Mengingat sistem perakaran Aglaonema menghendaki porositas media yang baik (porous) maka biasanya praktisi/penghobi/pemula memilih komposisi media yang terdiri atas campuran pakis cacah, pasir, sekam bakar, cocopeat dan kompos dengan perbandingan 2 : 1 : 1 : 1.

Tanaman Aglaonema termasuk unik, tanaman ini memiliki struktur genetika yang labil artinya kadang tanpa melalui perlakuan atau rekayasa khusus tanaman Aglaonema secara alamiah bisa mengalami mutasi genetik dengan sendirinya. Penampilan baru Aglaonema yang dinilai aneh dan unik karena mengalami mutasi itu justru menjadi incaran kolektor atau penghobi. Itu bisa terjadi karena faktor luar seperti penempatan pot yang berubah-ubah atau pemberian pupuk tambahan yang dosisnya berubah-ubah pula.

[caption caption="Donna carmens, Aglaonema hibrida lokal"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun