Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Al-Furqon, Masjid Agung nan Unik di Lampung

15 Agustus 2015   22:30 Diperbarui: 15 Agustus 2015   22:30 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum hilang rasa kagum saya tentang uniknya kawasan Jalan Raden Intan-Bandar Lampung terutama keadaan trotoarnya yang diplester menggunakan keramik, penyusuran kembali saya lanjutkan menuju arah utara hingga sampai di sebuah persimpangan jalan.

Keadaan lalu lintas pagi itu masih lengang. Hanya sesekali kendaraan yang terlihat sedang melintas. Sebelum masuk persimpangan, saya melihat pemandangan yang sebelumnya belum pernah saya jumpai di tempat lain.

Di tempat itu berdiri tembok besar berukuran kira-kira 5 X 15 meter persegi dan menariknya tembok itu berhiaskan kaligrafi Islam sementara tembok disampingnya bergambar motif hewan dengan bentuk yang beragam. Bunga-bunga berwarna merah yang ada di bawahnya menambah cantiknya tembok itu.

Di persimpangan itu saya melihat bangunan masjid yang sangat megah. Masjid Agung Al-Furqon demikian nama masjid itu. Tepatnya berada di Jalan Diponegoro, Bandar Lampung.

Dari kejauhan bangunan masjid terlihat begitu menawan. Menaranya selain tinggi bentuknya juga unik. Dari jalan raya kedudukan masjid terlihat lebih tinggi. Di bawah tulisan Masjid Agung Al-Furqon yang berukuran besar itu ditempatkan taman-taman bunga berukuran kecil lengkap dengan ornamen batu alamnya.

Saat memasuki jalan menuju masjid terlihat ornamen kaligrafi Islam terlukis pada dinding tembok. Beberapa pohon palem raja berjajar rapi di hadapannya. Tanaman peneduh nan rindang juga terlihat di jalan masuk itu.

Saya benar-benar menikmati pesona masjid yang khabarnya terbesar sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Bandar Lampung itu. Bangunan masjid terbagi menjadi dua lantai. Pintu-pintu masuk dibuat dari kayu jati berkualitas bagus. Bentuknya sederhana namun terlihat kokoh.

Meski berada di Bandar Lampung, Propinsi Lampung-Sumatera namun masjid ini juga mengadobsi semangat dari para pejuang Islam (Wali Sembilan) yang mensyiarkan Islam di Pulau Jawa.

Buktinya, di salah satu sudut masjid juga dibangun dinding berbentuk segitiga lengkap dengan ornamen indah serta bergambar para Wali Sembilan yang pernah memperjuangkan Islam di Pulau Jawa.

Persis di bawah menara masjid terpampang lukisan yang menggambarkan legenda perjuangan Umar Bin Khattab yang merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW.

Saya bertambah kagum saja saat melihat ke dalam masjid. Berbeda dengan beberapa masjid besar di Pulau Jawa yang pernah saya singgahi, Masjid Al-Furqon memiliki mihrab (tempat imam sholat) yang begitu indah. Mimbar tempat penceramah (khotib) terbuat dari kayu jati dengan bentuk yang menarik.

Tampak seperti tiang-tiang kayu berukuran besar, berpolitur cokelat dan sebagian ada ornamen berukir. Sementara di dekatnya ditempatkan jam kuno (semacam Westminster) dengan pendulumnya yang besar itu.

Kubah masjid terlihat mirip bentuk limas, tidak bundar seperti kebanyakan masjid. Ruang utama masjid diterangi dengan rangkaian lampu yang berbentuk sangat unik dan menarik. Di dalam masjid juga dipasang pembatas antara jamaah laki dan wanita.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun