Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kisah Kepahlawanan Gubernur Suryo di Surabaya

21 Agustus 2013   13:15 Diperbarui: 4 April 2017   18:09 3624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_282350" align="aligncenter" width="400" caption="Monumen Gubernur Suryo di Jalan Taman Apsari Surabaya"][/caption]

Gaung Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 yang dikumandangkan oleh Sukarno-Hatta membahana bukan hanya di penjuru tanah air  melainkan juga di seantero dunia.

Lalu bagaimanakah keadaan Indonesia yang sebenarnya paska proklamasi. Benarkah segala bentuk penjajahan sudah dihapuskan dari bumi pertiwi ini.

[caption id="attachment_282357" align="aligncenter" width="300" caption="Anak-anak mandi di air mancur yang mengelilingi patung Gubernur Suryo di Jalan Taman Apsari Surabaya"]

13770634561766127861
13770634561766127861
[/caption]

Rupanya bangsa penjajah dan sekutunya tidak serta merta hengkang dari Indonesia. Malahan mereka ingin membonceng sekutu untuk kembali menjajah Indonesia. Hal itu seperti yang terjadi di Surabaya pada bulan November 945.

Bulan November 1945 merupakan bulan bersejarah selain proklamasi 17 Agustus 1945. Tanggal 10 November 1945 merupakan peristiwa heroik dimana rakyat dan pemuda (arek-arek) Surabaya dengan persenjataan seadanya berani melawan Inggris dan sekutunya sampai titik darah penghabisan.

[caption id="attachment_282363" align="aligncenter" width="400" caption="Monumen ini untuk mengenang jasa dan keberanian Gubernur Suryo dalam melawan sekutu (Inggris)"]

1377063681630131726
1377063681630131726
[/caption]

Pertempuran sengit tak terhindarkan dan terjadi di hampir seluruh kawasan di Surabaya. Tak terhitung korban nyawa melayang akibat pertempuran yang dahsyat itu.

Surabaya menjadi lautan api. Hari dimana terjadi peristiwa heroik yang membukakan mata dunia ini untuk kemudian dikenal sebagai Hari Pahlawan 10 November.

[caption id="attachment_282364" align="aligncenter" width="400" caption="Gedung Negara Grahadi di Jalan Pemuda Surabaya berada di depan Monumen Gubernur Suryo"]

13770639011406249117
13770639011406249117
[/caption]

Sehari sebelum meletusnya peristiwa pertempuran Surabaya, pada tanggal 9 November 1945 jam 23.00 Gubernur Suryo melakukan pidato di Radio Nirom, Jalan Embong Malang Surabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun