[caption id="attachment_311738" align="aligncenter" width="550" caption="Inilah Dawet Jepara yang fenomenal itu"][/caption]
Nama Jepara mengingatkan kita akan tempat kelahiran Raden Ajeng Kartini, seorang pejuang emansipasi kaum wanita yang setiap tanggal 21 April kita peringati sebagai Hari Kartini. Masyarakat Indonesia juga mengenal kota ini karena kerajinan ukiran kayunya yang sangat handal.
Di antara para traveler pasti banyak yang mengagumi eksotisme Kepulauan Karimun Jawa. Nah wilayah Karimun Jawa ini masuk dalam Kabupaten Jepara. Jadi warga Jepara patut berbangga hati memiliki aset wisata berupa gugusan pulau nan cantik yang banyak disambangi turis domestik maupun mancanegara.
Dulu di Kota Jepara pernah hidup seorang wanita hebat pemimpin kerajaan besar, bernama Ratu Shima. Kawasan Jepara saat itu masih bernama Kerajaan Kalingga (Keling). Kerajaan Kalingga (Jepara) termasyur sampai ke mancanegara karena kesuburan dan kemakmurannya. Keadaan ini akhirnya menarik perhatian bangsa asing (Portugis) untuk mengeksploitir Jepara dan sekitarnya. Perlawanan demi perlawanan tak terelakkan hingga akhirnya Portugis terusir dari Pulau Jawa.
[caption id="attachment_311739" align="aligncenter" width="550" caption="Larutan gula jawa yang super manis"]
[caption id="attachment_311743" align="aligncenter" width="550" caption="Gerobak Dawet Jepara Madekur"]
Di pinggiran alun-alun Gresik banyak tersedia tempat duduk nyaman. Gerobak Madekur mangkal tidak jauh dari tempat duduk umum itu. Di situlah saya menikmati Dawet Jepara Madekur yang benar-benar spesial dan berbeda dengan minuman dawet lain yang pernah saya rasakan. Diam-diam saya mengamati pembeli yang berdatangan mengunjungi gerobak Madekur. Terlihat cukup ramai juga pengunjungnya. Pikir saya, meski musim hujan seperti ini minat orang terhadap minuman dawet ternyata lumayan banyak.
[caption id="attachment_311747" align="aligncenter" width="413" caption="Wadah dawet dan mangkuk keramik yang terbuat dari gerabah (tanah liat)"]
Kalau umumnya dawet terbuat dari tepung beras atau ketan, maka Dawet Jepara sedikit berbeda. Ia terbuat dari tepung sagu aren. Bila kita jeli merasakan maka teksturnya lebih halus dan kenyal rasanya, seolah ada campuran kanji di dalamnya.
[caption id="attachment_311751" align="aligncenter" width="550" caption="Jangan lupa es batu dan santannya yang kental"]
Pulang dari alun-alun Gresik badan terasa segar setelah menghabiskan dua mangkuk Dawet Jepara. Namun untuk mengantisipasi stamina yang loyo saya tetap makeitREAL dan selalu membawa Kratingdaeng dalam tas ranselsebagai minuman suplemen berenergi.
Dalam perjalanan pulang saya sempat merenung sejenak. Salut juga dengan usaha yang dijalankan oleh majikan Madekur. Berjualan Dawet Jepara merupakan salah satu bentuk usaha kecil dan menengah yang patut dikembangkan dan dipertahankan. Selain karena dawet ini merupakan kuliner asli Indonesia yang wajib dilestarikan, bisnis Dawet Jepara juga menjadi sektor informal yang turut memperkuat perekonomian bangsa kita.
[caption id="attachment_311752" align="aligncenter" width="550" caption="Maka jadilah es Dawet Jepara yang sueger itu."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H