[caption id="attachment_397521" align="aligncenter" width="440" caption="Sang mentari mulai tenggelam"][/caption]
Melakukan perjalanan jauh dengan pesawatterbang sungguh mengasyikkan. Bagi saya yang belum terbiasa naik pesawat tentu hal itu menjadi pengalaman yang menarik. Seperti apa bila terbang mulai sore hingga malam hari itu?
Terbang di sore hari saat cuaca sedang bersahabat, langit cerah berwarna biru dan lautan awan akan terlihat sepanjang mata memandang. Sungguh luar biasa angkasa ciptaan Sang Khalik ini.
[caption id="attachment_397522" align="aligncenter" width="400" caption="Terlihat sebagian lautan awan"]
Saya duduk bersama penumpang dari negara lain. Sebagian dari mereka mengisi waktu di pesawat dengan tidur, membaca majalah atau hanya diam dan sesekali memotret apa yang menurutnya menarik.
Belum lama pesawat meninggalkan landasan pacu,masih terlihat jelas kawasan perumahan warga dari ketinggian. Tampaknya pesawat belum terbang terlalu tinggi.
[caption id="attachment_397523" align="aligncenter" width="400" caption="Bersama penumpang dari negara lain"]
Rumah-rumah warga yang berada di sekitar bandara udara masih terlihat dari jendela pesawat. Pesawat perlu mengudara lagi menembus tebalnya awan di langit sampai pada ketinggian tertentu sesuai peraturan lalu lintas udara (Air Traffic Control = ATC) .
[caption id="attachment_397524" align="aligncenter" width="300" caption="Menjelang malam tiba"]
Hari menjelang senja. Matahari mulai terbenam (sun set) sebentar lagi malam akan segera tiba. Temaram cahaya matahari masih terlihat di angkasa. Wah luar biasa cantiknya suasana angkasa saat matahari mulai terbenam.
[caption id="attachment_397525" align="aligncenter" width="400" caption="Lampu bandara terlihat bersiap landing di malam hari"]
Warna kuning kemerahan menjadi penanda matahari segera tenggelam. Pesawatku bersiap mendarat (landing) hari sudah malam. Hanya lampu-lampu bandara yang menjadi penerangnya. Sedangkan sang mentari sejak sore tadi sudah tenggelam. Namun suasana malam tetap cantik meski hanya diterangi lampu-lampu bandara.
Saya dan semua penumpang segera masuk terminal kedatangan. Keluarga siap menjemput kedatangan saya. Anak semata wayang kami minta dibawakan oleh-oleh miniatur menara kembar (twin tower) Petronas yang kondang itu dan pastinya menjadi ikon Malaysia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H