Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kala Senja dalam Pelukan Malam

17 Februari 2015   18:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:02 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_397521" align="aligncenter" width="440" caption="Sang mentari mulai tenggelam"][/caption]

Melakukan perjalanan jauh dengan pesawatterbang sungguh mengasyikkan. Bagi saya yang belum terbiasa naik pesawat tentu hal itu menjadi pengalaman yang menarik. Seperti apa bila terbang mulai sore hingga malam hari itu?

Terbang di sore hari saat cuaca sedang bersahabat, langit cerah berwarna biru dan lautan awan akan terlihat sepanjang mata memandang. Sungguh luar biasa angkasa ciptaan Sang Khalik ini.

[caption id="attachment_397522" align="aligncenter" width="400" caption="Terlihat sebagian lautan awan"]

14241468181137153431
14241468181137153431
[/caption]

Saya duduk bersama penumpang dari negara lain. Sebagian dari mereka mengisi waktu di pesawat dengan tidur, membaca majalah atau hanya diam dan sesekali memotret apa yang menurutnya menarik.

Belum lama pesawat meninggalkan landasan pacu,masih terlihat jelas kawasan perumahan warga  dari ketinggian. Tampaknya pesawat belum terbang terlalu tinggi.

[caption id="attachment_397523" align="aligncenter" width="400" caption="Bersama penumpang dari negara lain"]

1424146955276882178
1424146955276882178
[/caption]

Rumah-rumah warga yang berada di sekitar bandara udara masih terlihat dari jendela pesawat. Pesawat perlu mengudara lagi menembus tebalnya awan di langit sampai pada ketinggian tertentu sesuai peraturan lalu lintas udara (Air Traffic Control = ATC) .

[caption id="attachment_397524" align="aligncenter" width="300" caption="Menjelang malam tiba"]

14241471141822628334
14241471141822628334
[/caption]

Hari menjelang senja. Matahari mulai terbenam (sun set) sebentar lagi malam akan segera tiba. Temaram cahaya matahari masih terlihat di angkasa. Wah luar biasa cantiknya suasana angkasa saat matahari mulai terbenam.

[caption id="attachment_397525" align="aligncenter" width="400" caption="Lampu bandara terlihat bersiap landing di malam hari"]

1424147246409562556
1424147246409562556
[/caption]

Warna kuning kemerahan menjadi penanda matahari segera tenggelam. Pesawatku bersiap mendarat (landing) hari sudah malam. Hanya lampu-lampu bandara yang menjadi penerangnya. Sedangkan sang mentari sejak sore tadi sudah tenggelam. Namun suasana malam tetap cantik meski hanya diterangi lampu-lampu bandara.

Saya dan semua penumpang segera masuk terminal kedatangan. Keluarga siap menjemput kedatangan saya. Anak semata wayang kami minta dibawakan oleh-oleh miniatur menara kembar (twin tower) Petronas yang kondang itu dan pastinya menjadi ikon Malaysia.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun