[caption id="attachment_398273" align="aligncenter" width="500" caption="Kue cucur masih dalam wajan penggorengan"][/caption]
Untuk menemukan pusat makanan (jajanan) khas Surabaya sangatlah muda. Ada beberapa tempat yang bisa Anda kunjungi. Salah satunya ada di trotoar Jalan Urip Sumoharjo. Tepatnya di depan Toko Arlisah.
Sayangnya para pedagang kaki lima di sini tak bisa dengan leluasa berjualan pasalnya mereka mangkal di trotoar. Bila sewaktu-waktu ada petugas maka resikonya lapak mereka ditertibkan. Habislah dagangan beserta gerobak dorongnya.
Namun Sadikem punya kiat lain untuk mengantisipasi datangnya petugas ketertiban (kamtib) itu. Melalui informasi dari beberapa orang yang ia kenal seketika itu lapak dagangannya ia masukkan ke dalam gang kecil (Keputran Kejambon) di kawasan itu. Alhasil iapun lolos dari kejaran sang petugas.
Cukup lama Sadikem membuka lapak di trotoar Urip Sumoharjo itu. Ia mengaku meneruskan jejak orang tuanya yang belakangan ini sakit-sakitan dan sudah tidak kuat lagi untuk berjualan.
[caption id="attachment_398274" align="aligncenter" width="400" caption="Tetap bersemangat berjualan"]
Meski tidak bersekolah tinggi namun perempuan belia ini tak pernah menyerah pada nasib. Lapak kue cucur sederhana buatan orang tuanya ia buka kembali. Setiap hari lapaknya tak pernah sepi dari pembeli.
“Lumayan mas kenek gawe nempur” (lumayan mas bisa untuk beli beras) ungkap Sadikem dengan wajah tertunduk sedikit malu.
Kue cucur Sadikem terlihat beda dari biasanya. Ukurannya kecil tapi rasanya maknyus tenan. Tak kalah dengan rasa kue cucur Pasar Blauran Surabaya yang ukurannya lebih besar. Untuk sebuah kue cucur ia hargai Rp. 600,- tentu ini harga yang sangat terjangkau.
[caption id="attachment_398277" align="aligncenter" width="300" caption="Pedagang kaki lima di trotoar Urip Sumoharjo"]
Bagi Anda yang doyan berwisata kuliner dan kebetulan melenggang di kawasan Urip Sumoharjo Surabaya maka tak ada salahnya mampir ke kawasan itu. Sambil berbelanja perabot rumah tangga di Toko Arlisah, Anda bisa mencicipi lezatnya kuliner atau jajanan trotoar khas Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H