Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Di Medan Peperangan, Pemimpin Bisa Mati oleh Anak Buahnya

18 Januari 2017   09:06 Diperbarui: 18 Januari 2017   23:52 2194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada jenis staff yang karena saking takutnya sama Atasan, ia tidak berani bertanya jika ada yang kurang jelas dalam instruksi yang diberikan karena takut dimarahi, begitu pula sebaliknya ada Atasan yang tidak mau buang-buang waktu dan pikiran dengan bertanya kembali ke anak buahnya apa ada yang belum dimengerti dalam instruksinya.

Ini yang harus dipertimbangkan oleh para Atasan bahwa tidak semua orang daya tangkap dan kemampuan menerjemahkan instruksi yang diberikan sama persis dengan apa yang dipikirkan oleh Atasannya. Oleh karena itu, biasakan memberikan instruksi kepada anak buah dengan instruksi yang jelas dengan intonasi suara yang teratur. Bilamana perlu tanyakan kembali kepada anak buah yang diberi perintah, sudah jelas atau belum.

3. Kurang Teliti
Sekalipun kedua indikator di atas dilakukan dengan baik oleh seorang Atasan, namun jikalau ia sendiri orangnya kurang teliti, maka hasilnya sama saja. Ketika memeriksa hasil pekerjaan anak buah dengan tidak teliti, maka banyak kesalahan dalam pekerjaan yang dilakukan oleh anak buahnya akan terlewatkan begitu saja.

Ketelitian adalah kepribadian seseorang. Ada Atasan yang skill-nya biasa-biasa saja, namun ia sangat teliti dalam bekerja, begitu pula sebaliknya, ada Atasan yang skill-nya diatas rata-rata, namun kurang teliti dalam memeriksa hasil pekerjaan anak buahnya.

Kedua golongan Atasan ini jabatan mereka, cepat atau lambat, akan berakhir tragis karena diambil alih oleh orang lain yang dianggap lebih mampu oleh perusahaan. Ibaratnya, di medan peperangan, nyawa mereka cepat melayang diterjang peluru akibat kesalahan-kesalahan fatal yang dilakukan oleh anak buah mereka sendiri.

Sebab ada tertulis, success does not lie in results.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun