Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aksi Bela Islam Jilid III, Serial Brama Kumbara Ala Jodha Akbar

21 November 2016   20:46 Diperbarui: 22 November 2016   22:41 2587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tito Karnavian sudah berjanji dan berkomitmen akan menindak tegas siapapun tanpa terkecuali dan menumpas gerakan makar dan aksi-aksi yang mengganggu ketertiban umum dan kearifan lokal di ibukota negara ini.

Aksi demo memang dibolehkan secara Undang-undang, tapi kalau sudah ada perbuatan makar dengan cara memblokir fasos dan fasum sehingga terganggunya ketertiban hukum, maka para cecunguk itu akan berhadapan dengan aparat negara, yaitu Polri dan TNI.

Tito Karnavian akan mengambil langkah diskresi dengan membubarkan secara paksa massa unras jika masih nekat dan ngotot berdemo pada tanggal 2 Desember 2016 mendatang. Jalan Sudirman-Thamrin adalah jalan protokol, kalau itu diblokir, maka efek dominonya akan mengguncang roda pemerintahan dan perekonomian di ibukota negara ini.

Kapolri Tito Karnavian juga telah memerintahkan seluruh Kapolda, khususnya Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M. Iriawan, untuk segera menerbitkan maklumat yang berisi larangan mobilisasi massa dari luar daerah ke Jakarta pada tanggal 2 Desember 2016 itu.

Kantong-kantong massa dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang mengirim rombongan pendemo ke Jakarta akan diblokir akses-akses masuk ke Jakarta dan mereka tidak boleh masuk Jakarta. Polri dan TNI sebagai alat negara akan bertindak tegas terhadap siapapun, termasuk para aktor elit politik yang bermain cantik dari belakang layar.

Pemerintahan Presiden Jokowi saat ini adalah pemerintahan yang sah dan legitimasi secara Konstitusional dan Undang-undang yang berlaku di negeri ini. Kalau ada oknum kemaruk super serakah yang kebelet mau jadi Presiden, tunggu pilpres 2019 mendatang, fight secara gentleman pada masa pemilu yang sah itu, bukan dengan cara-cara ular beludak bikin kacau negara saat ini.

Mengenai ide Ahmad Dhani yang mengusulkan agar tiap demonstran bawa bambu runcing untuk berhadapan dengan aparat Kepolisian dan Kapolri Tito Karnavian, Tito Karnavian tegaskan bahwa aparat Kepolisian akan menindak tegas peserta demonstrasi yang berani coba-coba melawan dan melukai aparat negara.

Apalagi kalau sampai melukai Kapolri dengan bambu runcing, maka akan ditindak setegas-tegasnya sesuai aturan hukum yang berlaku. Melawan dan melukai aparat negara ancamannya di atas 5 tahun. Kali ini Polisi tidak akan main-main lagi dan tarik ulur karena ibaratnya sudah dikasi hati malah minta jantung, dikasi jantung malah minta rempelo. Diladeni baik-baik dalam unras 411, malah makin melunjak pakai acara mengancam negara segala. Mereka pikir Polisi dan tentara adalah sekumpulan boneka yang dipajang di Monas.

TNI & Polri Siap Jihad Demi Keutuhan NKRI

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan tegas mengatakan bahwa prajuritnya dan aparat Polri sudah siap jihad mengamankan pemerintahan Jomowi dengan mengorbankan nyawa mereka jika ada pihak-pihak tertentu yang mencoba mengusik persatuan dan kesatuan Republik Indonesia pada rencana Unras 2 Desember 2016 itu.

TNI akan memback up penuh Kepolisian dan saling bersinergi djlapangan bilamana ada upaya-upaya yang bertujuan untuk menggoyang pemerintahan yang sah secara konstitusional dan undang-undang yang berlaku di negeri ini. Semua prajuritnya TNI, baik itu angkatan darat, laut dan udara sudah siap tempur membela negara dari rongrongan para oknum busuk kemaruk yang menckba menggoyahkan NKRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun