Rumah Bersahaja yang Bersejarah Itu
Rumah pengasingan Bung Karno di Ende (dokpri)
Di penghujung bulan Desember 2013, aku mengunjungi rumah bersejarah itu. Rumah yang sederhana itu terawat dengan baik. Ruang tamu, tempat tidur, serta perabotan yang digunakan Bung Karno masih ditata seperti dulu.
Ruang tamu Bung Karno (dokpri)
Di halaman belakang rumah itu ada sumur yang menurut mitos jika minum air dari dalam sumur itu akan jadi orang cerdas dan sukses dalam hidup di kemudian hari. Aku mencoba meneguknya. Rasanya payau. Mungkin karena rumah itu berada beberapa meter dari pesisir pantai. Setiap hari Bung Karno menimba air sumur itu untuk memasak, mandi dan Wudhu ketika hendak akan Sholat.
Sumur Bung Karno (dokpri)
Di zaman yang serba modern ini, tak banyak orang yang mengunjungi rumah bersejarah itu. Saat itu hanya aku sendiri. Salah satu kawan aku di Jakarta yang berasal dari Ende bahkan belum pernah menginjakkan kakinya ke dalam rumah bung Karno itu ketika kuceritakan kunjunganku ke rumah yang memiliki nilai sejarah yang tinggi itu.
Mungkin saja dalam benak mereka, yang lalu biarlah berlalu, mari songsong masa depan yang lebih baik karena setiap masa ada kesusahannya sendiri. Namun mereka lupa, bangsa ini tak akan pernah ada jika tak ada goresan tinta sejarah yang menoreh setiap lini kehidupan di dunia yang fana ini.
Rumah bersahaja yang bersejarah itu adalah saksi bisu bahwa selalu ada kesempatan kedua bagi hati yang berusaha bangkit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Politik Selengkapnya