Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Di Rumah Ini Bung Karno Diasingkan dan Melahirkan Pancasila

12 September 2016   16:19 Diperbarui: 13 September 2016   21:26 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senja di pantai Ende selepas azan maghrib (dokpri)

Rumah Bersahaja yang Bersejarah Itu

Rumah pengasingan Bung Karno di Ende (dokpri)
Rumah pengasingan Bung Karno di Ende (dokpri)
Di penghujung bulan Desember 2013, aku mengunjungi rumah bersejarah itu. Rumah yang sederhana itu terawat dengan baik. Ruang tamu, tempat tidur, serta perabotan yang digunakan Bung Karno masih ditata seperti dulu.

Ruang tamu Bung Karno (dokpri)
Ruang tamu Bung Karno (dokpri)
Di halaman belakang rumah itu ada sumur yang menurut mitos jika minum air dari dalam sumur itu akan jadi orang cerdas dan sukses dalam hidup di kemudian hari. Aku mencoba meneguknya. Rasanya payau. Mungkin karena rumah itu berada beberapa meter dari pesisir pantai. Setiap hari Bung Karno menimba air sumur itu untuk memasak, mandi dan Wudhu ketika hendak akan Sholat.

Sumur Bung Karno (dokpri)
Sumur Bung Karno (dokpri)
Di zaman yang serba modern ini, tak banyak orang yang mengunjungi rumah bersejarah itu. Saat itu hanya aku sendiri. Salah satu kawan aku di Jakarta yang berasal dari Ende bahkan belum pernah menginjakkan kakinya ke dalam rumah bung Karno itu ketika kuceritakan kunjunganku ke rumah yang memiliki nilai sejarah yang tinggi itu.

Mungkin saja dalam benak mereka, yang lalu biarlah berlalu, mari songsong masa depan yang lebih baik karena setiap masa ada kesusahannya sendiri. Namun mereka lupa, bangsa ini tak akan pernah ada jika tak ada goresan tinta sejarah yang menoreh setiap lini kehidupan di dunia yang fana ini.

Rumah bersahaja yang bersejarah itu adalah saksi bisu bahwa selalu ada kesempatan kedua bagi hati yang berusaha bangkit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun