Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pak Jokowi, Ignasius Jonan dan Anies Bawesdan Jangan Diganti!

27 Juli 2016   10:16 Diperbarui: 27 Juli 2016   21:45 9374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Isu Reshuffle Jilid II terus bergulir. Ada nama-nama baru yang akan disundul Jokowi jadi anggota keluarga baru dalam Kabinet Kerja. Nama-nama baru itu akan menggantikan para Menteri yang diberhentikan oleh Jokowi karena dianggap kurang berprestasi dan sebagai biang keributan, yaitu Sudirman Said dan Rizal Ramli.

Dari beberapa nama yang telah beredar di Media, bahwa Ignasius Jonan dan Anies Bawesdan akan diberhentikan oleh Jokowi dan diganti dengan orang baru. Ignasius Jonan yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perhubungan akan digantikan oleh Budi Karya Sumadi yang saat ini menjabat sebagai Presdir PT Angkasa Pura II.

Sedangkan Mendikbud saat ini, Anies Baswedan, juga akan diberhentikan oleh Jokowi dan posisinya Anies Bawesdan akan diganti oleh Dr Muhajir yang merupakan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

Kedua nama itu adalah orang baru yang belum dikenal oleh masyarakat luas, prestasi mereka seperti apa, pencapaian apa yang telah mereka perbuat dan apa saja keberhasilan mereka selama ini sebagai bentuk kontribusi mereka kepada bangsa dan negara ini.

Kalau Ignasius Jonan kan jelas, sebelum ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan, ia telah berhasil memanusiakan penumpang kereta api dan KRL, mampu memajukan dunia perhubungan yang sebelumnya morat marit menjadi tertata rapih dan manusiawi.

Hanya memang masalahnya banyak setelah Ignasius Jonan menjadi Menteri, yaitu mulai dari kecelakaan Air Asia, kisruh angkutan berbasis online, kisruh Lion Air, sampai pada petaka Brexit pada mudik Lebaran kemarin.

Begitu pula dengan Anies Bawesdan, ia adalah Menteri yang berprestasi, banyak mendengar masukan-masukkan dari masyarakat, aktif di media sosial sehingga ia tahu persis masalah-masalah krusial yang dikeluhkan warga dalam dunia pendidikan, termasuk aktif menulis di Kompasiana.

Ditangannya ia membebaskan budaya Ospek yang nggak manusiawi dan banyak menelan korban itu dan memberikan keleluasaan kepada para orang tua murid untuk mengantar anak-anak mereka di hari pertama sekolah.

Kalau beliau diganti, kasihan para orangtua murid nantinya karena pasti kebijakan dalam dunia pendidikan akan berubah lagi. Berapa lagi biaya yang harus dikeluarkan oleh para orangtua murid jika ganti orang ganti kebijakan?

Apakah dengan mengganti Ignasius Jonan dan Anies Baswedan dapat menyelesaikan masalah dibidang perhubungan dan masalah pendidikan di negeri ini? Yakinkah Jokowi bahwa pengganti mereka itu lebih bagus dan pola kerja mereka lebih cepat dari Ignasius Jonan dan Anies Baswedan?

Yang perlu diganti itu Puan Maharani. Apa prestasinya coba? Apa yang telah ia hasilkan bagi bangsa dan negara ini selama ia menjabat sebagai Menteri, kecuali karena ia adalah putrinya Megawati yang punya PDIP, parpol dimana Jokowi bernaung dan yang menyundulnya menjadi RI 1.

Masa kasus heboh macam perkosaan dan pembunuhan Yuyun di Bengkulu saja ia nggak tau, padahal hebohnya itu kasus seperti apa. Entah orangnya itu malas tau atau cuek bebek ataukah gaptek media, nggak taulah. Yang jelas, Menteri tak berguna macam begini ini yang harus dilengserkan daripada hanya jadi benalu dan parasit bagi negara.

Sebagai Presiden, Jokowi harus tegas dong, meskipun Puan Maharani itu anaknya Megawati yang punya PDIP itu, nggak ada urusan itu kalau nggak ada kontribusinya sama sekali bagi bangsa ini. Itu kan sama saja merugikan keuangan negara yang telah menggajinya dengan seabrek-abrek fasilitas negara yang ia nikmati selama ini.

Pembiaran Puan Maharani tetap menjadi Menteri justru bertentangan dengan progam kerja Jokowi yang menginginkan kabinetnya kerja keras, kerja cepat, dan memajukan pembangunan agar selaras dengan 12 kebijakan paket ekonomi besutannya itu.

Yang rugi kan rakyat juga karena uang rakyat yang disetor ke pajak negara sebagai kewajiban warga negara yang dipakai untuk bayar gajinya Puan Maharani dan berbagai fasilitas negara yang dibeli dari uang rakyat.

Menteri yang berprestasi kok diganti, malah Menteri yang tak berprestasi tetap dipelihara. Kalau Ahok yang Presiden, sudah habis itu Puan Maharani sejak dulu. Bodoh amat. Nggak jadi Presiden, nggak mati kok daripada negara ini rugi dan nggak sejalan dengan pola kerjanya, begitu prinsipnya.

Jokowi sebaiknya mempertimbangkan lagi agar tidak memberhentikan Ignasius Jonan dan Anies Bawesdan lalu mengganti mereka dengan orang baru yang belum jelas kinerja mereka seperti apa dan apa pencapaian prestasi yang telah mereka raih bagi bangsa dan negara ini.

Berikut daftar Reshuffle Menteri Jilid II:

  1. Menko Kemaritiman: Luhut Binsar Panjaitan
  2. Menteri PPN/Ka Bappenas: Bambang Brodjonegoro
  3. Menteri ATR / Ka BPN: Sofyan Djalil
  4. Kepala BKPM: Thomas Trikasih Lembong
  5. Menko Polhukam: Wiranto
  6. Menteri Keuangan: Sri Mulyani Indrawati
  7. Menteri Desa dan PDTT: Eko Putro Sandjojo
  8. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi
  9. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Muhadjir Effendy
  10. Menteri Perdagangan: Enggartiasto Lukita
  11. Menteri Perindustrian: Airlangga Hartarto
  12. Menteri ESDM: Archandra Tahar
  13. Men PANRB: Asman Abnur

Ya sudah itu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun