Kali ini Masinton Pasaribu, anggota Komisi III DPR RI, lagi galau tingkat dewa. Staffnya, Dita Aditia Isnawati, melapor ke Bareskrim Polri bahwa ia dipukul oleh bossnya itu sampai matanya memar.
CERITA DITA
Dita bilang pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2016, kira-kira sekitar pukul 21.30 WIB saat ia lagi rapat bareng teman-temannya NasDem di Camden Bar di Cikini, ia dijemput oleh Masinton.
Didalam mobil Masinton, ia duduk di bangku depan samping kemudi, sedangkan Masinton duduk dibelakang.
Didalam mobil itu, Dita lalu minta sopirnya Masinton untuk ambil mobilnya yang diparkir di kantor Nasdem, sehingga hanya mereka berdua saja dalam mobil.
Dita lalu cerita bahwa ia dibawa berputar-putar keliling Jakarta tanpa arah yang jelas, dimaki-maki, diinterogasi, lalu dipukul sama Masinton sampai matanya memar. Setelah pemukulan itu, Dita lalu diturunkan di Cawang.
CERITA MASINTON
Masinton membantah cerita Dita. Masinton cerita di dalam mobil saat itu ada tiga orang. Masinton duduk di belakang, Dita duduk di depan, sementara yang mengemudi adalah Abraham Leo, staff ahli nya Masinton, karena supirnya yang bernama Husni disuruh Dita ambil mobilnya Dita yang lagi diparkir di kantor Nasdem.
Masinton selanjutnya cerita bahwa Abraham Leo lah yang bikin mata Dita memar. Tangan kirinya Abraham yang pakai batu akik secara refleks mengenai wajah Dita saat Dita meronta-ronta hendak merebut setir akibat mabuk berat.
Masinton bilang, didalam mobil, Dita ngoceh-ngoceh enggak karuan, teriak-teriak histeris, besarin volume tape, muntah-muntah, hingga tiba-tiba dia menarik setir disaat mobil sedang melaju.
Mobil pun oleng, dan secara refleks tangannya Abraham menepis tangan Dita yang hendak merebut setir mobil karena lagi mabuk berat, sehingga terkena wajahnya dan memar.
TANGGAPAN MAWALU
Mana yang benar ini? Sebenarnya yang ngarang-ngarang cerita siapa? Dita atau Masinton? Apakah ada motif politis untuk menjatuhkan karir Masinton dibalik cerita Dita? Atau apakah ada hubungan asmara antara mereka berdua, sehingga bikin Masinton naik pitam karena Dita mabuk-mabukan di Bar, ataukah Masinton tensinya memang tinggi, dan cepat main tangan sama anak buahnya?
Kelakuan orang Senayan memang enggak ada benarnya, walaupun tak semuanya bejat. Rapat kok di Bar, pakai acara mabuk dan kena tonjok pula. Kelakuan anggota DPR RI dan staff nya sebelas duabelas, sama-sama enggak jelas.
Lapor MKD, jawaban mereka pasti mbulet dan ngeyel lagi, seperti kasusnya si Herman Hery yang maki-maki Polisi karena razia bisnis mirasnya itu, yang juga sama-sama anggota Komisi III DPR RI.
Kok bisa kebetulan ya, rata-rata para anggota Komisi III di DPR RI itu yang selalu bikin ulah dengan kegaduhan baru. Orang PDIP lagi. Apa karena mereka yang mengawasi kinerja Kepolisian sehingga merasa kebal hukum atau bagaimana?
Ada dua kesamaan kasusnya si Masinton dan Herman Hery intu;
1. Masinton bilang yang bikin mata Dita memar itu Staff Ahlinya, Abraham Leo.
2. Herman Hery bilang yang memaki-maki AKBP Albert Meno yang merazia bisnis mirasnya yaitu Staff Ahlinya, Roni Bunga.
Entah benar atau tidak, yang jelas kasihan nasibnya para Staff Ahli anggota DPR RI, selalu jadi korban dikambinghitamkan.
Ya sudah kita tunggu saja hasil akhirnya bagaimana, apakah menguap lagi dihembus angin malam yang mencekam seperti kasusnya si Herman Hery itu, ataukah kali ini Masinton Pasaribu kena batunya?
Peace and justice for all.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H