Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yang Benar yang Mana? Dita Aditia Isnawati atau Masinton Pasaribu?

1 Februari 2016   05:58 Diperbarui: 2 Februari 2016   11:44 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

TANGGAPAN MAWALU

Mana yang benar ini? Sebenarnya yang ngarang-ngarang cerita siapa? Dita atau Masinton? Apakah ada motif politis untuk menjatuhkan karir Masinton dibalik cerita Dita? Atau apakah ada hubungan asmara antara mereka berdua, sehingga bikin Masinton naik pitam karena Dita mabuk-mabukan di Bar, ataukah Masinton tensinya memang tinggi, dan cepat main tangan sama anak buahnya?

Kelakuan orang Senayan memang enggak ada benarnya, walaupun tak semuanya bejat. Rapat kok di Bar, pakai acara mabuk dan kena tonjok pula. Kelakuan anggota DPR RI dan staff nya sebelas duabelas, sama-sama enggak jelas.

Lapor MKD, jawaban mereka pasti mbulet dan ngeyel lagi, seperti kasusnya si Herman Hery yang maki-maki Polisi karena razia bisnis mirasnya itu, yang juga sama-sama anggota Komisi III DPR RI.

Kok bisa kebetulan ya, rata-rata para anggota Komisi III di DPR RI itu yang selalu bikin ulah dengan kegaduhan baru. Orang PDIP lagi. Apa karena mereka yang mengawasi kinerja Kepolisian sehingga merasa kebal hukum atau bagaimana?

Ada dua kesamaan kasusnya si Masinton dan Herman Hery intu;

1. Masinton bilang yang bikin mata Dita memar itu Staff Ahlinya, Abraham Leo.

2. Herman Hery bilang yang memaki-maki AKBP Albert Meno yang merazia bisnis mirasnya yaitu Staff Ahlinya, Roni Bunga.

Entah benar atau tidak, yang jelas kasihan nasibnya para Staff Ahli anggota DPR RI, selalu jadi korban dikambinghitamkan.

Ya sudah kita tunggu saja hasil akhirnya bagaimana, apakah menguap lagi dihembus angin malam yang mencekam seperti kasusnya si Herman Hery itu, ataukah kali ini Masinton Pasaribu kena batunya?

Peace and justice for all.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun