Sambil meringis kesakitan, bang Poltak merenungi jalan hidupnya yang penuh dengan segudang lika liku kisah hidupnya itu dari balik jeruji besi. Harta satu-satunya itu ludes dibakar orang. Sudah babak belur, masuk bui pula.
Meski terhimpit sebercak kegalauan, tapi masih ada asa yang membuncah dalam dadanya. Setelah keluar bui nanti, bang Poltak bertekad akan banting stir. Ia rencana akan balik ke Kabupaten Humbang Hasundutan dan buka usaha tambal ban disana.
Pergilah kemana pun abang ingin pergi. Jadilah seorang petarung kehidupan yang sejati. Karena orang yang berbahagia tak perlu memiliki yang terbaik dari segala hal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H