Dimana perasaan dan hati nurani kalian ketika orang yang mencuri hasil keringat kalian terlihat begitu happy minum es kelapa kopyor dan Ikan Baronang yang mungkin saja dibayar dari hasil keringat kita yang telah ia curi dengan cara yang sedemikian kejinya?
Jadi jikalau ada diantara kalian yang masih membela si kutu kupret yang menjijikkan itu, artinya kalian tak jauh berbeda busuknya dengan manusia licik yang serakah dan tak punya hati nurani itu.
Masih lebih terhormat menjadi perempuan sundal daripada harus menjadi seorang Gayus Tambunan, apalagi sampai membelanya dengan gaya bahasa tersamar yang mendayu-dayu dan mencabik-cabik perasaan hanya lantaran atas dasar pertemanan didunia maya, dunia yang penuh dengan kepalsuan ini, dan hanya karena nama kalian sering disebut-sebut di artikel-artikelnya yang penuh dengan kepalsuan dan tipu muslihat itu?
Dimana akal sehat kalian?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H