Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kompasianer Pengidap Kelainan Jiwa

16 Juli 2015   21:48 Diperbarui: 16 Juli 2015   21:48 3513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sadar atau tidak, aktivitas kita di dunia maya justru secara tak langsung menggiring perilaku kita mengidap jenis penyakit gangguan jiwa ringan yang tak ada obatnya dan susah disembuhkan ini.

Dalam dunia persilatab Kedokteran ada tiga jenis penyakit jiwa ringan yang diderita oleh pengguna akut dunia maya. Berikut ini jenis-jenis penyakit jiwa ringan yang tanpa kita sadari mungkin saja kita sudah terkontaminasi mengidap gangguan jiwa ringan.

Mari kita kupas satu per satu seperti apakah gangguan jiwa ringan yang dimaksud, seperti halnya mengupas bawang bombay helai demi helai.

1. Low Forum Frustration Tolerance

Ini adalah jenis gangguan jiwa yang menyebabkan penderitanya haus akan pengakuan diri. Maksudnya begini, ketika si pengidap gangguan jiwa ini telah memposting tulisannya yang menurutnya tulisannya itu sudah paling mantap dan top markotop, maka penderita gangguan jiwa ini setiap saat akan selalu mengecek postingannya itu untuk melihat sudah berapa jumlah hits pembacanya, siapa-siapa saja yang sudah komentar, dan siapa-siapa saja yang vote.

Bilamana tak ada yang komentar dan vote di postingannya, maka si penderita jenis gangguan jiwa ini akan vote dan komentar sendiri di postingannya itu dengan akunnya sendiri, atau menggunakan akun kloningannya yang lain, alias akun tuyul siluman abal-abal, dengan tujuan untuk mengumpan supaya ada vote dan  komentar yang masuk dari Kompasianer lain untuk meramaikan postingannya itu.

Selanjutnya, manakala si penderita jenis gangguan jiwa ini mendapati ada komentar-komentar yang mengganggu kenyamanannya berkompasiana berupa kritikan yang tajam dari Kompasianer lain di postingannya yang menurutnya sudah paling mantap dan top markotop itu, maka ia akan merasa dirinya di bully, lalu lapor ke Admin dan menghapus semua komentar-komentar itu.

Bukan hanya itu saja, ketika dirasa jumlah hits pembaca tulisannya kurang, maka pengidap penyakit jiwa ringan ini akan nitip link tulisannya ditulisan-tulisan Kompasianer lain yang hits pembacanya banyak sekalipun tak ada korelasinya dengan tulisannya itu dengan tujuan agar target jumlah pembacanya terpenuhi.

Dan bilamana masih belum mencapai target jumlah hits pembaca tulisannya yang dianggap sudah paling mantap dan top markotop itu,  ala pengidap penyakit jiwa ringan jenis ini akan sp link tulisannya itu di Facebook, Twitter, dan Medsos-Medsos lainnya sampai hits pembacanya mencapai targetnya.

Inilah yang disebut pengidap kelainan jiwa ringan jenis Low Forum Frustation Tolerance.

Sumber : Low Forum Frustration Tolerance

2. Online Intermittent Explosive Disorder

Kalau yang ini adalah jenis gangguan jiwa berupa emosi tingkat dewa bagi yang menderita sakit jiwa jenis ini. Penderita sakit jiwa jenis ini mudah sekali marah dan tersinggung, seringkali mengamuk tanpa sebab, dan mencaci maki dengan mentolol-tololkan Kompasianer lain yang tak sepaham dengan dirinya.

Pengidap penyakit jiwa jenis ini selalu merasa dirinya paling benar, baik dalam komentar-komentarnya, maupun tulisan-tulisannya yang diposting. Penderita sakit jiwa jenis ini cepat sekali tersinggung dan mengamuk membabi-buta ketika ia dikritik tajam, atau ketika tulisan-tulisannya disanggah orang lain dengan kritikan yang menohok.

Dan jika emosinya belum reda, maka penderita sakit jiwa jenis ini akan posting tulisan tandingan untuk meluapkan emosinya dengan segenap kemampuannya senyinyir dan sepedas mungkin sampai ia puas dan emosinya reda.

Dan yang lebih parah lagi, ketika kenyamanannya berkompasiana terganggu lantaran Kompasiana mengalami gangguan teknis, maka Admin Kompasiana akan menjadi lampiasan kemarahannya dengan komentar-komentarnya maupun tulisan-tulisan yang mengamuk membabi-buta.

Kalau Anda pernah mengalami yang begini ini, maka Anda sudah kena itu penyakit jiwa ringan jenis Online Intermittet Explosive Disorder ini.

Sumber : Online Intermittent Explosive Disorder

3. Munchausen Syndrom

Ini jenis penyakit jiwa akut yang asli parah banget dimana Kompasianer yang menderita sakit jiwa jenis ini seringkali dengan sengaja memposting tulisan-tulisan membual tentang hal-hal menyedihkan yang menimpa dirinya, dengan tujuan untuk memperoleh simpati dari Kompasianer lain.

Penderita sakit jiwa akut jenis ini seringkali membuat tulisan yang mengada-ada alias mengarang bebas dengan tujuan untuk cari perhatian.

Penderita jenis gangguan jiwa ini juga seringkali memposting tulisan-tulisan membual lainnya tentang hal-hal yang sedih dalam kehidupannya, padahal pada kenyataannya, apa yang dipostingnya itu tak pernah terjadi alias hanya rekayasa semata.

Penderita gangguan jiwa ini akan memperoleh kepuasan ketika ia mendapat simpati dari banyak Kompasianer lain, dan mendapat banyak pujian dan komentar supaya tetap tabah, tetap tegar, tetap menulis, dan tetek bengek lainnya.

Apalagi kalau ada Kompasianer lain yang memposting tulisan tentang kisah-kisah menyedihkannya itu supaya para pembaca Kompasiana mengambil hikmah dari kisah-kisah sedihnya itu, maka semakin puaslah ia.

Kalau Anda punya kebiasaan buruk seringkali memposting tulisan membual yang mengada-ada alias mengarang bebas di Kompasiana ini, maka Anda sudah kena penyakit jiwa ringan Munchausen Syndrom. 

Sumber : Munchausen Syndrom

Dari jenis-jenis penyakit jiwa diatas, termasuk kategori yang manakah anda? Bersyukurlah kalau Anda tak terkena tiga kategori penyakit jiwa ringan itu. Amit-Amit jabang babon.

Kalau Mawalu sudah kena itu yang kategori nomor dua diatas.

Hikz..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun