Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bodohnya Jokowi Haters

12 Mei 2014   02:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:36 1626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

4. Para golongan fanatik agama yang tak suka Jokowi disandingkan dengan Ahok yang cina dan kafir itu.

5. Para lawan politik yang keok dan tumbang terhuyung-huyung akibat popularitas Jokowi.

6. Para keluarga besar dan sanak family Foke-Nara yang gagal jadi Gubernur dan Wagub DKI dulu itu.

7. Para PKS lover yang tak suka Jokowi dan Ahok.

Dengan sebegitu banyaknya Jokowi Haters itu, justru memberikan keuntungan yang maha dasyat bagi Jokowi. Lantas, apa saja sih keuntungan-keuntungan yang diperoleh Jokowi dari gempuran para akun tuyul siluman kloningan abal-abal yang sangat membenci Jokowi sampai ke ubun-ubun itu?

1. Sosoknya menjadi terkenal dari pelosok Sabang sampai pelosok Merauke.

2. Orang-orang yang tak mengenal siapa itu Jokowi jadi kepingin tahu mengenai Jokowi sehingga justru menjadi bersimpati kepada dirinya.

3. Pendukung Jokowi semakin hari semakin bertambah banyak, bukan hanya di Jakarta saja bahkan sampai ke pelosok pedalaman Flores dan Papua.

Oleh karena itu saudara-saudara sebangsa dan setanah air, aku kasih tahu Anda-anda semua, kalau mau meracuni alam bawah sadar orang lain, lakukanlah dengan cerdas dan santun, pakailah gaya bahasa narasi yang mendayu-dayu dengan angle yang unik bertaburan gaya bahasa Pleonasme sehingga menimbulkan rasa iba dan tetesan air mata orang lain yang melihat perjuangan Anda.

Mungkin dengan cara demikian sedikit banyak dapat mempengaruhi alam bawah sadar dan sel-sel otak kanan seseorang untuk masuk menjadi bagian dari golongan Anda sebagai Jokowi Hater itu.

Ku doakan semoga misi Anda berhasil ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun