Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keterlibatan Daniel Purba, Janggalnya Team Faisal Basri

26 Desember 2014   07:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:26 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah seorang anggota Tim Reformasi Tata Kelola Minyak & Gas yang dipimpin oleh Faisal Basri adalah Daniel Purba. Lantas, siapa sebenarnya Daniel Purba ini?

Daniel Purba adalah mantan Vice President Petral (PT. Pertamina Energy Trading Ltd), perusahaan yang dikendalikan oleh para mafia migas di negeri ini ketika Direktur Utama Pertamina dijabat oleh Ari Sumarno, kakak kandung Rini Suwandi yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN.

Ketika Ari Sumarno menjabat sebagai Managing Director Petral di Singapore dari 2003 sampai Agustus 2004 yang silam, Daniel Purba pun juga menjabat sebagai wakilnya.

Selama ini Pertamina mengaku membeli minyak langsung dari Petral, ternyata Faisal Basri menangkap basah para tikus di Pertamina membeli minyak melalui calo yang bercokol di Singapura. Bukti-bukti dokumen pembelian minyak oleh Pertamina melalui calo di Singapura dikumpulkan Faisal dalam satu mobil di mobilnya.

Calo minyak itu adalah Hin Liong Trading [Pte.] Ltd, atau yang lebih familiar dikenal dikalangan orang-orang tertentu di Pertamina dengan istilah Liong.

Hin Liong Trading [Pte.] Ltd ini sudah berdiri sejak tahun 1963 yang silam dan berkantor pusat di Singapura. Mereka menjual berbagai Jenis minyak bumi. Selain itu, Hin Liong ini juga turut peran serta menadah solar yang diselundupkan oleh para cecunguk dari Indonesia.

Jadi sebelum Faisal Basri koar-koar menuding Pertamina itu tukang bohong dan sarangnya Mafia Migas, tolong Faisal jelaskan dulu keterlibatan Daniel Purba itu di teamnya. Bagaimana mungkin seseorang akan membongkar kebusukannya sendiri ketika dulu mencari nafkah dan mengais rejeki di Petral?

Atau lebih gamblangnya, bagaimana mungkin seorang mantan mafia migas akan membongkar kebusukan dirinya sendiri? Yang jelas, Faisal Basri tak akan mampu memberantas mafia migas, kalau dirinya sendiri adalah bagian dari kaum neoliberal yang tak punya harga diri itu.

Bagi Anda yang belum tahu, Daniel Purba ini pernah juga menjabat sebagai Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina dari tahun 2008 s/d 2009 yang silam. ISC ini dibentuk untuk mengambil alih fungsi Direktorat Pengolahan dan Pemasaran dalam hal impor mengimpor bahan bakar minyak ke negara kita.

Semua instruksi dan perintah tentang impor minyak, termasuk didalamnya terkait soal harga, jumlah volume, serta schedule pengiriman, semuanya dibawah kendali ISC Pertamina itu.

Dalam operasionalnya, ISC ini justru paling sering bikin rugi Pertamina, contohnya penjualan Greencoke 300.000 MT yang akan dijual ke SSM di Eropa dan Xijiang di China. Bukannya mereka langsung jual ke pembeli akhir, ISC justru menjualnya melalui Paramount Petrol dan Orion Oil, lalu melalui Mitsubishi dan Thyssen, baru kemudian dijual ke pembeli akhir, SSM di Eropa dan Xijiang di China itu. Aneh, bukan?

Akibatnya, Peramina rugi besar dan nombok sebesar US$ 2,400,000.00. Inilah kurangajarnya modus para tikus-tikus mafia migas itu. Berapa banyak US$ yang telah masuk ke kantong dan perut para dodolipet kemaruk itu dari tahun ke tahun?

ISC juga seringkali sengaja teledor dalam penentuan kebijakan sehingga menyebabkan sering terjadinya kelebihan pasokan solar dan avtur dalam negeri. DPR RI pernah berang karena kerugian Pertamina yang terlanjur menyewa Tanker sebesar US$ 900,00.00 per bulan untuk menampung kelebihan pasokan, plus membayar tenaga ahli sebesar US$ 15,000,000.00.

Pada tahun 2006 sampai tahun 2008 yang silam, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI pernah melakukan penelusuran dan menemukan kerugian Pertamina ratusan milyar rupiah akibat membeli minyak mentah melalui calo trader Concord Energy Pte Ltd.

Inilah jahatnya para kecoak mafia migas dinegeri ini, sehingga menyebabkan bangsa kita menjadi bangsa yang miskin dari tahunke tahun. Trilyunan rupiah menguap di tengah jalan akibat ulah busuk para mafia itu.

Memang sih dilingkungan Insane Society, kebohongan itu biasanya selalu dijadikan pahlawan tanpa tanda jasa karena telah mereka kemas dengan cantik dan lihai.

Ketika aku kuliah dulu dan ditatar Pancasila, otak aku diracuni oleh dua setan. Setan pertama adalah Komunisme, dan setan kedua adalah Liberalisme. Otak aku dicuci. Possibly the trick is, supaya otak aku tak dikotori dengan berbagai modus pembohongan publik yang berkembang biak bagaikan kutu busuk yang beranak pinak di negeri ini.

Realitanya, justru saat ini banyak sekali modus operandi pembohongan publik di negeri ini, contohnya, Rupiah enggak melemah kok, akan tetapi Dollar Amerika yang menguat. BBM enggak dinaikan kok, akan tetapi subsidinya saja yang dialihkan. Harga BBM yang murah tuh hanya bikin masyarakat jadi malas dan enggan keluar dari zona nyaman.

Lucu, bukan?

Tautan Rujukan:

http://gasmexicocongress.com/speakers/daniel-purba

http://www.gresnews.com/mobile/berita/opini/1402112-siapa-otak-dibalik-gonjang-ganjing-petral

http://m.jpnn.com/news.php?id=272216

http://www.tambang.co.id/faisal-basri-dicap-sering-umbar-bicara-tanpa-fakta-2179/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun